Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Solar Dibatasi, Pengusaha Angkutan Bersiasat  

image-gnews
Pemberitahuan tidak menjual Premiumn  SPBU km 14 Tol Jakarta-Tangerang, Banten (6/8). Mulai hari ini SPBU yang berada di tol mulai memberlakukan kebijakan pemerintah terkait tidak menjual premium bersubsdi .TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Pemberitahuan tidak menjual Premiumn SPBU km 14 Tol Jakarta-Tangerang, Banten (6/8). Mulai hari ini SPBU yang berada di tol mulai memberlakukan kebijakan pemerintah terkait tidak menjual premium bersubsdi .TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Pembatasan waktu penjualan solar bersubsidi di sebagian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) membuat pengusaha travel di Surakarta mencari cara agar tetap bisa mendapat bahan bakar murah. Ketua Paguyuban Travel Terminal Tirtonadi Agus Toni mengatakan pengusaha berusaha tidak membeli solar nonsubsidi. "Kami tetap mencari solar subsidi di sepanjang rute perjalanan," ujarnya di Surakarta, Jumat, 8 Agustus 2014.

Untuk rute yang melewati jalan tol, pengemudi diminta mengisi bahan bakar hingga tangki penuh di SPBU terakhir sebelum masuk jalan tol. Dengan demikian, bus tidak perlu lagi mengisi di SPBU yang ada di jalan tol, yang tidak menjual solar subsidi. (Baca: Pengusaha Travel Pertanyakan Pembatasan Solar)

Pengusaha juga meminta pengemudi travel untuk jeli dan mengecek apakah SPBU yang akan dimasuki menjual solar bersubsidi di luar pukul 08.00-18.00 WIB. Jika memang membatasi penjualan sesuai dengan ketentuan pemerintah, pengemudi diminta mencari SPBU lain yang melayani penjualan solar bersubsidi.

"Tapi, dalam kondisi darurat, misalnya hampir kehabisan solar, pengemudi boleh mengisi dengan solar nonsubsidi. Nanti selisihnya akan diganti oleh perusahaan," tuturnya. Menurut dia, hal itu semata untuk kenyamanan penumpang.

Agus menyebut semua armada travel menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar solar. Sebab, dari segi operasional lebih menguntungkan daripada memakai kendaraan berbahan bakar Premium. "Kalau saat ini memang belum terasa dampaknya, karena di rute yang dilewati masih banyak SPBU yang melayani pembelian solar subsidi tanpa pembatasan," katanya. (Baca: Polisi Waspadai Penimbunan Solar Subsidi)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengurus Perusahaan Otobus Muncul, Suparyoto, mengatakan pihaknya mensiasati pembatasan solar bersubsidi dengan mengisi penuh tangki bahan bakar di SPBU yang tidak terkena kebijakan pembatasan. Misalnya, untuk rute Solo-Jakarta, pengemudi mengupayakan mengisi bahan bakar sebelum masuk ruas Jalan Tol Cikampek.

Sebenarnya, jika perjalanan lancar, bus cukup mengisi satu kali untuk perjalanan Solo-Jakarta pulang-pergi. "Kapasitas tangki bahan bakar sampai 300 liter. Sedangkan kebutuhan bahan bakar Solo-Jakarta pulang pergi sekitar 300 liter jika perjalanan lancar," tuturnya. Hanya saja, saat ini perjalanan bus terkendala kemacetan parah di beberapa titik, terutama di sekitar Jembatan Comal. Alhasil, kebutuhan bahan bakar melonjak menjadi 400 liter, sehingga di perjalanan harus mengisi bahan bakar sekali lagi. (Baca: Organda Usul Tarif Angkutan Naik 60 Persen)

UKKY PRIMARTANTYO 
 

Baca juga:
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah 
5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK 
Orang Kaya Baru Indonesia Tersebar di Pedalaman 
Merasa Kecewa, Pendukung Prabowo Pindah Dukungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

21 hari lalu

Kapal pengangkut ikan Indonesia, KM MUS, yang ditangkap karena terbukti melakukan alih muatan ikan dari kapal asing ilegal di tengah Laut Arafura, Maluku, pada Minggu 14 April 2024. Kapal juga menyelundupkan BBM solar dan diduga melakukan perbudakan. Dok. Humas KKP
Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.


Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

49 hari lalu

Pengendara mengisi BBM di sebuah SPBU di Jakarta, Rabu 6 September 2023. Nantinya Pertamina akan fokus menjual Pertamax 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo. Pertamax Green 92 dengan mencampur (RON) 90 dengan 7 persen etanol. Kedua, Pertamax Green 95 mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol, ketiga Pertamax Turbo. Hal ini seiring komitmen Pertamina untuk mengembangkan bioenergi sebagai upaya mencapai net zero emission (NZE) pada 2060. TEMPO/Subekti.
Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

Setelah BBM jenis premium ditarik dari peredaran, maka Pertalite menjadi pilihan masyarakat. Namun, kini pemerintah akan batasi pada 2024.


Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

50 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.


Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

56 hari lalu

Ilustrasi - BBN Airlines Indonesia  ANTARA/HO-BBN Airlines Indonesia
Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

Berita terkini: Profil maskapai baru BBN Airlines Indonesia, insiden pilot tertidur di pesawat selain Batik Air.


Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

56 hari lalu

Nelayan mengumpulkan jerigen untuk melakukan pengisian bahan bakar solar bersubsidi di SPBU Limbangan, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu 19 Maret 2022. Nelayan terpaksa mengantre membeli BBM untuk kebutuhan melaut karena bahan bakar solar subsidi di sejumlah SPBU di daerah itu cepat habis. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

Konsumsi Pertalite tahun lalu di bawah kuota, dan tahun ini jatah BBM bersubsidi ini turun jadi 31, juta kiloliter. Kuota solar naik jadi 19 juta KL.


Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

56 hari lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.


Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

57 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

Menteri Energi Arifin Tasrif menyatakan pembatasan akan berlaku bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.


Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

57 hari lalu

Warga tengah mengisi bahan bakar pada SPBU di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95. Tempo/Tony Hartawan
Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.


Terpopuler: Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Rugikan Konsumen, Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi

57 hari lalu

Ilustrasi Batik Air. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Rugikan Konsumen, Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi

Insiden pilot dan kopilot Batik Air ID-6723 yang tertidur saat penerbangan rute Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu merugikan konsumen.


Pertamina Patra Niaga Siap untuk Pembatasan Pembelian Pertalite, Tunggu Revisi Perpres 191 Rampung

58 hari lalu

Warga tengah mengisi bahan bakar pada SPBU di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95. Tempo/Tony Hartawan
Pertamina Patra Niaga Siap untuk Pembatasan Pembelian Pertalite, Tunggu Revisi Perpres 191 Rampung

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan revisi Perpres 191 masih dalam proses finalisasi oleh pemerintah.