TEMPO.CO, Jakarta - ZTE memiliki ambisi untuk merajai pasar penjualan ponsel dalam waktu dekat. Presiden ZTE Unit Bisnis Ponsel Wilayah Asia Pasifik dan CIS Jacky Zhang mengatakan saat ini pasar Indonesia menempati peringkat 20 dalam penjualan teratas ZTE di seluruh dunia.
Zhang ingin menjadikan ZTE sebagai pemain pasar nomor tiga di Indonesia selama tiga tahun mendatang. (Baca: Perkuat Pasar Indonesia, ZTE Gandeng Lazada.)
"Indonesia potensial cemerlang menjadi pasar terbesar kami, secara pasti akan menjadi top five dalam tiga tahun mendatang. Tetapi saya harap menempati peringkat ketiga," katanya saat ditemui di kantor ZTE, Plaza Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa, 9 September 2014. (Baca: ZTE Berfokus pada Penjualan Ponsel Cerdas.)
ZTE mengandalkan penjualan produk smartphone dengan kekuatan 4G dalam pangsa pasar internasional. Dia mengakui saat ini mayoritas masyarakat Indonesia masih menggunakan ponsel jaringan 2G dan 3G. (Baca: Sepekan, Ponsel ZTE Nubia 5S Terjual 1000 Unit.)
"Kami percaya (masa) 4G akan datang dan menjadi kebutuhan. Sebab, orang Indonesia lebih menyukai berselancar dengan kecepatan tinggi dan pengalaman lebih baik dalam mengakses dunia maya," kata Zhang.
Selain itu, meningkatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah membuat ZTE yakin pasar smartphone di Indonesia masih terbuka lebar.
ZTE menargetkan penjualan pada tahun ini sebanyak 500 ribu unit, meningkat lebih besar dari tahun sebelumnya, 200 ribu unit. Hingga bulan Juni lalu, kata dia, penjualan ponsel telah berhasil mencapai separuh dari target.
Zhang optimistis raihan target tahun ini tercapai dengan penjualan produk unggulan ZTE Blade V3. ZTE Blade V3 merupakan smartphone dual SIM pertama yang menggunakan jaringan 4G. ZTE bekerja sama dengan Bolt untuk penggunaan jaringan 4G. Blade V3 diharapkan mampu menyumbang penjualan ZTE 100 ribu unit hingga akhir.
Dia menuturkan ZTE baru membuka pasar di Indonesia pada tahun ini. Dengan demikian, pada akhir tahun, produsen ponsel asal Cina ini menargetkan untuk memiliki market share kurang dari 5 persen dari pasar smartphone di Indonesia. "Pada tahun depan akan lebih dari itu," kata Zhang.
ALI HIDAYAT
Berita lain:
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf