TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Slamet yang terletak di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, dan Pemalang meletus pada Jumat malam, 12 September 2014. Apakah letusan itu bakal menular ke Gunung Merapi yang berlokasi di antara Yogyakarta dan Magelang?
"Meskipun dekat jaraknya, tidak ada tular-menular," kata Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, Surono, Ahad, 14 September 2014. Mbah Rono, panggilan akrab doktor lulusan Prancis itu, mengeluarkan pernyataan demikian untuk meredakan kekhawatiran warga yang tinggal di sekitar lereng Merapi.
Baca Juga:
Surono menjelaskan kedua gunung di Jawa Tengah tersebut memiliki karakter berbeda. Apa itu? Pertama, tipe letusan. Gunung Slamet berkarakteristik strombolian, sedangkan Gunung Merapi bertipe merapi. (Baca: Gunung Slamet Siaga, Masyarakat Jangan Panik)
Kedua, ciri-ciri tipe stromboli adalah lava cair, dapur magma dangkal dan tekanan gas sedang. Ketiga, ciri-ciri tipe merapi adalah lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan gas rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava. (Baca: Sepuluh Menit, Lava Pijar Gunung Slamet Menyembur Empat Kali)
Keempat, karena magmanya lebih encer, maka letusan Gunung Slamet tidak banyak memerlukan kekuatan gas yang tinggi. Letusan hanya berupa material pijar bagaikan kembang api dan wilayah berbahaya dalam radius 4 kilometer.
Di lain pihak, magma Merapi lebih kental sehingga untuk mengeluarkannya dibutuhkan tenaga gas yang kuat pula. Setelah keluar menjadi lawa dan awan panas, letusan merapi disertai bebatuan besar. "Bisa sebesar mobil sedan," kata Surono. Walhasil, daerah bahaya letusannya mencapai 20 kilometer.
Menurut Surono, letusan vulkanik Gunung Slamet sejak 1772 tidak lebih dari ukuran letusan indeks II. Ini ukuran erupsi dalam satu periode letusan maksimal hanya 2 juta meter kubik. Sedangkan Merapi mencapai indeks IV dalam ukuran Volcanic Eruption Index (VEI). Dari indeks II ke III itu 10 kali lipat dan dari II ke IV itu 100 kali lipat. Letusan Gunung Slamet, kata Surono, belum pernah melewati VEI II atau tidak ada seperseratusnya Gunung Merapi.
MUH SYAIFULLAH
Berita lain:
Aksi Dukung Pilkada Langsung Menular ke Lima Kota
Selain 4 Warga Turki, Densus 88 Tangkap 3 WNI
Ahok: Lulung Sparring Partner Saya