TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyayangkan fraksinya tidak mendapat dukungan pada saat sidang voting RUU Pilkada diskors selama empat jam. "Giliran kami sudah walkout baru datang dukungan," ujarnya kepada Tempo di gedung DPR, Jumat, 26 September 2014. (Baca: Pilkada, PPP: Demokrat Mainkan Skenario Prabowo)
Setelah 129 anggota Fraksi Partai Demokrat keluar ruang sidang, Koalisi Merah Putih akhirnya memenangkan perhitungan suara. Koalisi yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta dalam pilpres 2014 itu setuju pemilihan kepala daerah (gubernur, bupati, dan wali kota) melalui DPRD. (Baca: RUU Pilkada, Demokrat Dinilai Bohongi Publik)
Pohan menolak tuduhan bahwa partainya mengecewakan rakyat. Partai Demokrat, katanya, sudah melakukan yang terbaik. "Kami tunggu instruksi Pak SBY saja sepulangnya nanti dari kunjungan ke luar negeri," ujarnya. (Baca: Demokrat Tak Punya Legal Standing Uji Materi UU Pilkada)
Dia enggan mengomentari short message service (SMS) yang meminta seluruh kader Fraksi Partai Demokrat untuk walk out (WO) dalam pengambilan keputusan RUU Pilkada. "Tidak ada perintah WO dari pimpinan," katanya. Yang ada adalah perintah memilih mendukung pilkada langsung dengan catatan ada sepuluh perubahan.
ANDI RUSLI | TRI SUSANTO SETIAWAN
Terpopuler:
RUU Pilkada, SBY Minta Dalang Walkout Diusut
Demokrat Walkout RUU Pilkada, Ruhut: Siapa yang Ngibulin?
UU Pilkada Tak Berlaku di Empat Daerah Ini
Pengamat: RUU Pilkada Balas Dendam Kubu Prabowo
Ahok dan Ridwan Kamil Bisa Jadi Motor Gugat UU Pilkada