TEMPO.CO, Surakarta - Seorang warga Surakarta yang bernama Mayor Haristanto melakukan aksi tunggal menolak politikus Partai Golkar Setya Novanto menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Haristanto beraksi tunggal di depan Balai Kota Surakarta, Ahad, 5 Oktober 2014.
Sambil memakai topeng bergambar wajah Setya Novanto, kedua tangan Haristanto memegang sebuah bingkai. Ini membuat seakan-akan wajah Setya tampak seperti sebuah foto dalam bingkai. (Baca: Bawaslu NTT Panggil Setya Novanto)
Di bagian atas ada tulisan "Tokoh Hebat Minggu Ini". Namun antara kata "Tokoh" dan "Hebat" diselipkan kata "Tidak".
"Biasanya saya memakai bingkai ini untuk mengapresiasi tokoh dunia dan tokoh nasional yang punya prestasi. Tapi kali ini saya gunakan untuk menyindir Setya, yang tidak pantas disebut tokoh," kata pekerja seni kreatif ini. (Baca: Calegnya Terbelit Korupsi, Ical: Itu Gosip Pers)
Haristanto menilai Setya tidak pantas menjabat Ketua DPR karena rekam jejaknya yang buruk. Bahkan Setya sudah masuk radar Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga tersangkut dalam sejumlah kasus korupsi.
"Apa tidak ada orang lain yang bisa jadi Ketua DPR? Kenapa harus orang yang diragukan rekam jejaknya," kata Haristanto.
Sambil mengenakan topeng tadi, Haristanto berharap KPK bersikap serius menelisik kasus dugaan korupsi yang diduga menjerat Setya.
Jika memang benar Setya tersangkut perkara korupsi, Haristanto meminta Setya berbesar hati mengundurkan diri dari posisi Ketua DPR. (Baca: Setya Novanto Bantu Akil Menangkan Soekarwo?)
UKKY PRIMARTANTYO
Baca juga:
Masalah Dengan Ancol Hambat Kreativitas Sea World
Habib Selon Ogah Komentari Aksi FPI
Kue Kurma, Lengkapi Sajian Menu Idhu Adha
Menikmati Lebaran dengan Sajian Daging Kurban