TEMPO.CO, Jakarta - Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kalla akan mendapat dukungan doa massal dari lintas agama pada Ahad, 19 Oktober 2014. Ketua Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama, Nusron Wahid, menjadi salah satu penggagas acara doa untuk Jokowi-JK. (Baca: Prabowo Siap Hadiri Pelantikan Jokowi)
Menurut Nusron, pasangan pemimpin baru itu harus mendapatkan doa dan restu umat beragama sebelum resmi dilantik. "Agar Pak Jokowi dan Pak JK enteng saat bekerja," kata Nusron di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2014.
Nusron mengatakan sudah menggandeng sejumlah tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu, untuk ikut berpartisipasi. (Baca: Pertemuan Jokowi-Prabowo Dinginkan Suhu Politik)
Sesuai rencana, Jokowi-JK akan melakukan safari ke tiga tempat ibadah. Pertama, mendatangi Pura Agung Wira Satya di Tanah Abang, sebagai tempat puncak doa bersama umat Hindu. Di tempat itu, Jokowi akan bertemu dan menyapa sekitar 1.000 umat Hindu se-Jabodetabek.
Selanjutnya Jokowi akan bertemu dengan Jusuf Kalla di Masjid Sunda Kelapa, yang menjadi lokasi puncak doa dan zikir untuk keduanya. Di masjid itu Nusron berencana menggelar khataman Al-Quran sebanyak 30 juz. Untuk membantu khataman, mantan politikus Partai Golkar itu menyiapkan 50 orang hafiz atau penghafal Al-Quran. (Baca: Berikut Rangkaian Pesta Rakyat Pelantikan Jokowi)
Nusron memprediksi akan hadir lebih dari 4.000 umat Islam di masjid itu, termasuk tokoh Islam, seperti Ketua Muhammadiyah Din Syamsuddin, Quraish Shihab, Hasyim Muzadi, dan sejumlah kiai lainnya. (Baca: Jokowi-Prabowo Bertemu, IHSG Akan Tembus 5.000)
Dari Masjid Sunda Kelapa, Jokowi akan menuju Gereja Katedral untuk bertemu dengan sekitar 2.000 umat Katolik. Sebelum bertemu Jokowi, umat Kristen dan Katolik akan menggelar misa khusus mendoakan pemerintahan baru. "Seusai dari acara doa tersebut, kami minta Pak Jokowi dan JK untuk pulang dan beristirahat untuk menghadapi pelantikan esok harinya," ujar Nusron.
Budayawan dan aktivis kemanusiaan, Romo Benny Susetyo, mengapresiasi kegiatan doa bersama tersebut. Romo Benny yang bertugas sebagai koordinator doa bersama umat Katolik, meminta jemaahnya untuk tak berlebihan datang ke Gereja Katedral. Musababnya, kapasitas gereja terbatas.
"Kami juga anjurkan jemaah untuk lakukan misa di masing-masing gereja. Sebab yang paling penting adalah doanya," ucap Romo Benny saat ditemui di Masjid Sunda Kelapa.
Koordinator doa bersama umat Hindu, Wayan Sudarmaja, mengaku senang dengan acara doa bersama tersebut. Menurut dia, bukan kali ini saja umat Hindu menggelar doa bersama untuk pemimpin baru. Pada 10 tahun lalu, umat Hindu menggelar doa untuk mengawali pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. "Ini sesuai dengan ajaran kami, Guru Wisesa," tutur Wayan yang juga ditemui di Masjid Sunda Kelapa.
Menurut Wayan, selain di Pura Agung Wira Satya, Tanah Abang, umat Hindu se-Jabodetabek akan menggelar doa bersama di 14 pura lainnya. Sebab Pura Agung Wira Satya tak mampu menampung umat Hindu se-Jabodetabek yang jumlahnya sekitar 14 ribu orang.
Ihwal pengamanan acara, Nusron mengatakan akan berjalan seperti biasa. Menurut dia, pengamanan akan diserahkan kepada kepolisian dan bekerja sama dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). "Kami yakin semua berjalan lancar," kata Nusron penuh optimistis.
INDRA WIJAYA
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Manajer Lion Air Damprat Penumpang Pesawat
Siapa Andika Perkasa, Komandan Paspampres Jokowi?
Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan