TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi jilid tiga ternyata pernah "merasakan" hanya dipimpin empat orang selama berbulan-bulan. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan hal itu terjadi saat komisioner yang lain, Adnan Pandu Praja, sakit. "Pak APP waktu itu sakit dan harus absen selama beberapa bulan, tapi KPK tidak goyah," kata Bambang di Hotel Le Meridien Jakarta, Selasa, 26 November 2014.
Untuk itu, Bambang meminta publik tidak khawatir jika KPK terpaksa dipimpin oleh empat orang karena salah satu pemimpin, Busyro Muqoddas, berakhir masa tugasnya pada 10 Desember 2014, setahun lebih dulu ketimbang empat pemimpin lain yang berakhir pada 20 Desember 2015. "Tak perlu khawatir," ujar Bambang.
Bahkan, menurut Bambang, KPK tetap bakal perkasa meski dipimpin dua komisioner. "Kepolisian dan Kejaksaan yang hanya dipimpin satu orang saja bisa membawahi ribuan pegawainya," kata dia. (Baca: KPK Tolak Busyro Muqoddas Diganti Tahun Ini)
Bambang lebih khawatir jika ada orang yang tidak jelas menjadi pemimpin KPK. "Orang yang jelas (lama) saja ritmenya belum tentu masuk, chemistry-nya itu perlu wakt. Itu yang mesti dipikirkan," ujar mantan aktivis Lembaga Bantuan Hukum Jakarta tersebut.
Ketua panitia seleksi yang diketua Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsudin, mengirim dua nama kandidat pemimpin KPK ke presiden pada Agustus lalu. Dua kandidat tersebut adalah Wakil Ketua KPK saat ini, Busyro Muqoddas, dan Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Roby Arya Brata.
KPK mungkin hanya bakal dipimpin empat orang untuk sementara waktu lantaran beberapa anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat meminta adanya seleksi ulang karena proses penjaringan saat itu dilakukan pada masa pemerintahan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Komisi Hukum juga setuju bila hanya empat komisioner yang memimpin KPK selama proses seleksi pengganti Busyro berlangsung. (Baca juga: KPK Tuding DPR Tak Dukung Pemberantasan Korupsi)
LINDA TRIANITA
Topik Terhangat
Paloh, Jokowi & Sonangol | Interpelasi Jokowi | Ritual Seks Kemukus | Susi Pudjiastuti | Golkar Pecah
Berita Terpopuler
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo
Ricuh Partai Golkar, Muladi: Pemecatan Ical Sah
Muladi Keluar dari Munas Golkar Tandingan
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time