TEMPO.CO, Surakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pertengahan November lalu, tidak berimbas pada harga perangkat elektronik. Seperti peralatan kantor dan komunikasi.
menurut salah seorang pemilik toko komputer, Nova Milyard, kenaikan harga BBM tidak mempengaruhi harga produk. "Bahkan beberapa penyedia produk justru berani memberi diskon atau bonus khusus jelang akhir tahun. Tujuannya agar produk cepat laku," kata Nova, yang ditemui di sela-sela pameran komputer di Surakarta. (Baca: Xiaomi Redmi 1S Diklaim Laku 100 Ribu Unit)
Nova menyebut, kisaran diskon berbeda-beda, tergantung penyedia produk dan toko. Ada pula yang menawarkan produk tambahan secara cuma-cuma senilai jutaan rupiah. "Semua berlomba-lomba cuci gudang. Produk lama segera dihabiskan," katanya.
Nova mengatakan pameran komputer akhir tahun digelar 3-7 Desember 2014, di Diamond Concention Centre. Sebanyak 82 stan meramaikan pameran dengan berbagai produk telepon seluler pintar, laptop, printer, hingga layar LCD dan proyektor. (Baca: Lenovo Siap Produksi Massal Perangkat Siap Pakai)
"Kami menargetkan 60 ribu pengunjung dengan target transaksi Rp 10 miliar," kata Nova sebagai ketua panitia pameran.
Pemilik toko komputer lainnya, Ginanjar Setiawan menyatakan hal serupa. Menurut Ginanjar, kenaikan harga BBM tidak berpengaruh terhadap harga produk elektronik. Biasanya yang mempengaruhi adalah perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Dia menilai, sebenarnya masyarakat tidak mempedulikan kenaikan harga produk elektronik. Biasanya jika ada produk baru, laris diserbu masyarakat. "Karena masyarakat antusias mencoba, selain ada yang membeli karena kebutuhan," katanya. (Baca: Tunggu Pengumuman KPU, Pasar Siaga I)
Ginanjar mengatakan kebanyakan produk yang ditampilkan adalah ponsel pintar karena sudah menjadi gaya hidup, apalagi kini bisa menggantikan fungsi laptop. "Separuh produk yang dipamerkan adalah ponsel pintar. Apalagi saat ini banyak vendor yang membuat produk ponsel pintar."
Ginanjar menambahkan, pertumbuhan ponsel pintar sangat pesat. Berbagai produk baru bermunculan di pasaran, termasuk produsen yang selama ini memproduksi laptop, seperti Acer dan Asus.
"Ponsel pintar yang harganya di bawah Rp 2 juta laris dicari masyarakat. Tapi yang mewah juga laku," kata Ginanjar. (Baca: Penguatan Rupiah Belum Berdampak terhadap Ekspor)
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Tip PT Sritek Bayar Listrik dan BBM Murah
MEA, Vietnam Pesaing Berat di Industri Farmasi
Bangun BTS di Perbatasan, Telkomsel Siap Rugi
BPK Temukan Kerugian Negara Rp 25,74 Triliun
Kenaikan Inflasi Lebih Rendah dari Perkiraan BI