TEMPO.CO, Banjarnegara - Hujan lebat yang turun semalam membuat tebing setinggi 200 meter di Dusun Slimpet, Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terancam longsor. Sejumlah 588 warga yang rumahnya di bawah tebing terpaksa mengungsi karena takut tertimbun longsor.
"Ada retakan di atas tebing yang berpotensi membuat longsor," kata staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Andry Sulistiyo, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca juga: Korban Longsor Tunggui Suara Sirine Ambulans )
Andry mengatakan di dusun itu ada 160 rumah yang terdiri dari empat RT. Seratusan rumah tersebut sudah dikosongkan. Warga setempat kini mengungsi di SDN 3 Tlaga yang dinilai aman dari ancaman longsor. (Baca juga: Cegah Keracunan, Makanan Pengungsi Longsor Dicek )
Kepala Desa Tlaga, Slamet saat dihubungi mengatakan, retakan tebing sudah mengitari dusun. Penyebabnya adalah hujan deras yang terus menerus mengguyur desa setempat. Bahkan di sejumlah titik sudah ada yang ambles. (Baca juga: Keahlian Paling Dibutuhkan di Longsor Banjarnegara )
Sebenarnya, menurut Slamet, pergerakan tanah itu sudah terlihat sejak tahun lalu. Setiap musim hujan tiba, tanah selalu bergerak dan retakan semakin lebar. "Warga selalu khawatir jika musim penghujan tiba," kata dia. (Baca juga: Longsor Banjarnegara, Anjing Pelacak Dikerahkan )
Peristiwa ini menambah panjang daftar bencana longsor di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Sebelumnya, bencana longsor melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Jumat 12 Desember 2014 lalu. Puluhan rumah rata tertimbun tanah, infrastruktur jalan raya pun terputus total.
ARIS ANDRIANTO
Berita lain:
Bila Rupiah Jeblok Rp 16 Ribu per US$, Ini Kata BI
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Menteri Laoly Tolak Sahkan Kepengurusan Golkar