TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar kubu Agung Laksono, Zainuddin Amali, mengatakan keinginan kubunya agar partai keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) memiliki alasan yang kuat. Ketika keluar dari koalisi pendukung Prabowo Subianto itu, kata dia, tak otomatis Golkar bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). (Baca: Ical dan Agung Jajaki Islah, Ini Rapat DPP Golkar)
"Keluar dari KMP bukan berarti otomatis masuk KIH. Golkar ini partai besar, bisa berdiri sendiri dan jadi penyeimbang," kata Zainuddin saat dihubungi Tempo, Kamis, 25 Desember 2014. Menurut Zainuddin, sejak awal Golkar berdiri selalu berada dalam posisi mendukung pemerintah.
Kubu Agung pun, ujar Zainuddin, tak ingin Golkar menjadi oposisi pemerintah Presiden Joko Widodo. Kali ini Zainuddin ingin agar Golkar menjadi mitra kritis. "Kita patut mendukung upaya pemerintah yang memang bagus, asal harus bisa mengkritik," katanya. (Baca: Golkar Islah, Priyo: Saya Sudah Bisa Tersenyum)
Selasa lalu, kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie berunding dalam sebuah kesepakatan islah di kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Poin perundingan hanya peta jalan damai atau sebagai penjajakan awal. Mereka belum membahas hal teknis penentuan ketua umum dan pembentukan pengurus.
"Materi dibahas setelah 8 Januari. Kami belum menyentuh sampai sana," kata Zainuddin. Ia mengaku senang dengan kesepakatan awal bahwa seluruh keputusan partai akan diambil secara musyawarah mufakat. (Baca: Kisruh Golkar dan Analogi Senjakalaning Majapahit)
Jika peleburan ketua umum tak juga mencapai kesepakatan, Zainuddin mengatakan tak menutup kemungkinan terjadinya munas islah. "Itu bisa jadi alternatif dan upaya terakhir kalau musyawarah mufakat tetap buntu," katanya.
PUTRI ADITYOWATI
Baca Berita Terpopuler
KPK: Tiga Lembaga ini Tak Dukung Menteri Susi
Reklamasi Teluk Benoa, Apa Kata Menteri Susi?
PlayStation Now Hadir di Smart TV Samsung 2015
Menteri Pariwisata Target 10 Juta Wisman di 2015
Keliling Gereja, Aher Ucapkan Selamat Natal
Menteri Susi: Semoga Natal Bisa Membawa Damai...
Mabuk Lem, Anak Dicambuk Ibunya hingga Tewas
Soal Ucapan Selamat Natal, Bagaimana Sikap PKS?
Penunggak Pajak Dicekal, Termasuk Bos Epiwalk
Jokowi Batal Pimpin Peringatan 10 Tahun Tsunami