TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Jakarta Agung Laksono mengatakan islah antara kedua kubu Golkar bisa diupayakan. Saat ini, sepuluh juru runding dari kubu Munas Jakarta dan Bali masih mencari kesamaan visi dan jalan tengah mengatasi konflik. (Jelang Islah, Golkar Sepakati Rujukan Bersama)
Agung menampik kabar yang menyebut bahwa konflik dua kubu di Golkar telah rampung. "Islah belum final. Jangan berharap dari sekali pertemuan langsung selesai masalahnya," kata Agung di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 26 Desember 2014. (Muladi: Mahkamah Tak Mungkin Tangani Konflik Golkar)
Baca Juga:
Agung menjelaskan perundingan islah terbagi dalam tiga tahap. Pertama, penyamaan visi politik kedua kubu. Kedua, membahas formasi kepengurusan Golkar hasil islah. Dan ketiga, tentang teknis pelaksanaan. (Golkar Sepakat Islah, Pengamat: Belum Tentu Lancar)
Ada lima poin visi yang dirundingkan Rabu lalu. Dua poin sudah disepakati. "Pemilihan kepala daerah langsung dan bahwa Golkar adalah partai pendukung pemerintah sudah disepakati," kata Ketua DPP bidang Hukum kubu Agung Laksono, Lawrence Siburian di kantor DPP Golkar, Jumat, 26 Desember 2014. Tiga poin lain, kata Lawrence, bakal dibahas pada 8 Januari 2015. (Rapat Islah di DPP Golkar, Yorris Gebrak Meja?)
Tiga butir yang akan dibahas selanjutnya adalah pemilihan presiden secara langsung atau melalui MPR. Kedua, sistem pemilihan legislator dengan sistem proporsional terbuka sesuai suara terbanyak atau tertutup berdasarkan nomor urut. Ketiga, tetap bertahan atau keluar dari Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta.
Agung Laksono mengatakan masalah personalia dibahas setelah negosiasi masalah visi rampung. "Karena ini sensitif," kata Agung. (3 Syarat Kubu Agung Mau Islah dengan Ical)
Mereka yang masuk dalam juru runding kubu Aburizal Bakrie adalah M.S. Hidayat, Sharif Cicip Sutarjo, Freddy Latumahina, Theo L. Sambuaga, dan Aziz Syamsudin. Sedangkan dari kubu Agung Laksono ada Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, Ibnu Munzir, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Andi Mattalatta.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler:
ISIS Ancam TNI, Kapuspen: No Comment
Puluhan Ribu Orang Jadi Korban Banjir di Malaysia
Jokowi: Sawah Masih Luas, Beras Kok Impor
Akhir Tahun, SBY dan Keluarga Keliling Amerika