TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Sebanyak enam jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 berhasil dievakuasi ke Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo. Kapal ini merupakan kapal terdekat di lokasi penemuan jenazah dan barang-barang dari pesawat yang hilang sejak Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Ombak 3 Meter, Kapal SAR Tunda Cari Air Asia)
"Kabar dari kapal, baru satu jenazah dengan jenis kelamin laki-laki yang dievakuasi ke atas kapal," kata Komandan KRI Bung Tomo Letnan Kolonel Laut Ashari Alamsyah di Posko Pusat Pencarian Air Asia, Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada Selasa petang, 30 Desember 2014. Pernyataan Ashari ini membantah kabar yang menyatakan KRI Bung Tomo sudah mengumpulkan 40 jenazah ke atas kapal. (Baca: Air Asia, Ditemukan Dua Korban Lelaki dan Satu Wanita)
Tim di KRI, kata dia terdiri dari 91 prajurit yang siap menangani jenazah. "Ada satu dokter identifikasi dari Surabaya, dan beberapa bintara kesehatan yang membantu." Di luar tim medis, Ashari menjelaskan, ada dua perahu karet yang disiapkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi jenazah. "Tadi sempat terkendala gelombang tinggi, jadi baru bisa mengevakuasi satu jenazah." (Baca: Cari Asia Asia, Basarnas Terjunkan Pasukan Tambahan)
Masih menurut Ashari, kapalnya punya sensor permukaan yang mampu mendeteksi keberadaan benda dan jenazah yang berada di permukaan laut. "Jadi kami bisa melakukan evakuasi meskipun malam hari, tapi tergantung cuaca juga." (Baca: Tragedi Air Asia, Malaysia dan Singapura Berduka)
Sementara itu, karena KRI Bung Tomo bukan kapal medis, maka kapal berjenis multi-role light frigate ini tak dilengkapi ruangan pendingin untuk jenazah. "Nanti mekanismenya, jenazah yang dievakuasi dari laut, kami upayakan identifikasi di atas kapal," Ashari menjelaskan. (Baca: Air Asia Diduga Mencoba Mendarat di Air)
Deputi Operasional Basarnas Sunarbowo dalam kesempatan yang sama mengatakan, setelah diidentifikasi di kapal, jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten/Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. "Nanti ditangani di rumah sakit, lalu dimasukkan peti untuk kemudian dibawa ke Surabaya." (Baca: Cari Air Asia, Tim Marinir Bisa Menyelam 45 Meter)
Bupat Kota Waringin Barat Ujang Iskandar menyatakan sudah menyiapkan staf medis di RSUD. "Kami juga sudah menyediakan 161 peti jenazah." Nantinya jenazah yang sudah diidentifikasi dan dibersihkan dimasukkan ke dalam peti, disegel, lalu dikirim ke Surabaya, kota keberangkatan pesawat Air Asia yang nahas tersebut. (Baca: Cari Air Asia, Relawan Bermain Sulap)
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang datang ke posko pada Selasa sore mengatakan mekanisme pengiriman jenazah dari kapal ke RSUD sampai ke Surabaya dilakukan simultan. "Kita tidak menunggu berapa jenazah, pokoknya kalau ada temuan baru, segera ditangani dan dikirim ke Surabaya." (Baca juga: Sejak Subuh, Tim Khusus Basarnas Cari Air Asia)
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Kasus E-mail Palsu, Bank Mandiri Lapor Polisi
PPATK Temukan Rekening Gendut 26 Bupati
Indonesia Kehilangan 90 Ribu Barel Minyak Perhari