TEMPO.CO, Sidoarjo - Satu korban kecelakaan Air Asia QZ8501, Naura Kanita Rosada Suseno, 9 tahun, mendapat apresiasi dari sekolah tempatnya belajar. "Saya di sini datang sebagai Ketua Yayasan Khadijah, tempat Naura sekolah, akan memberikan apresiasi kepada Naura," kata Ketua Yayasan Khadijah Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di rumah Naura, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 16 Januari 2014.
Pemberian apresiasi ini, ujar Khofifah, akan diberikan kepada Naura atas prestasinya mendapat peringkat pertama selama sekolah di SD Khadijah. Ini prestasi yang diukir Naura di sekolah itu. Selain itu, Naura, menurut Khofifah, juga mendapatkan prestasi nonakademis di sekolahnya. (Baca: Hari ke-10, Tiga Jenazah Lagi Teridentifikasi)
Saat ini SD Khadijah sedang membangun perpustakaan. Namun perpustakan itu belum diberi nama. "Oleh karena itu, saya usulkan perpustakaan tersebut diberi nama sesuai dengan nama Naura," ujar Khofifah, yang juga Menteri Sosial.
Khofifah berharap Naura nantinya dapat ditemukan selamat, bersama ayahnya, Djoko Suseno, dan neneknya, Soemanik Saera. Khofifah juga mendoakan agar ibu Naura, Hayati Lutfiah Hamidah, meninggal dalam keadaan khusnul khatimah dan diterima di sisi Allah SWT. Ketiganya merupakan penumpang Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. (Baca: Beda Alat Pencari Black Box Air Asia dan Adam Air)
Tim gabungan evakuasi penumpang Air Asia QZ8501 masih mencari Naura beserta ayah dan neneknya. Adapun ibu Naura, Hayati, merupakan jenazah pertama yang ditemukan tim SAR, dan identifikasinya selesai pada Kamis, 1 Januari 2015.
Air Asia QZ8501 berangkat dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat tersebut hilang kontak setelah sekitar satu jam di udara. Akhirnya, pesawat ditemukan jatuh di perairan Selat Karimata, tiga hari setelah hilang kontak. (Baca: Anak Pilot Air Asia: Jangan Salahkan Papa Saya)
EDWIN FAJERIAL
Baca juga:
Fariz R.M. Pernah Diperiksa Polisi Terkait Kasus Bom
3.740 Izin Importir Dicabut Sepanjang 2014
Ahok Kesengsem Bajaj Listrik Produksi Cawang
Pemilik Galangan Minta Lelang Kapal Transparan