TEMPO.CO, Pangkalan - Lifting bag alias balon untuk mengangkat ekor pesawat Air Asia QZ8501 telah tiba di Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Selain balon, peralatan pendukung lain juga sudah tiba. (Baca: Cari Korban Air Asia Hari Ke-12, Total 44 Jenazah)
Peralatan pendukung itu seperti selang pengisi balon, sabuk panjang, tali tambang besar, serta bola plastik bernomor. Alat-alat itu punya sejarah mengangkat tank. "Kami pernah menaikkan tank 15 ton yang tenggelam dengan alat ini," kata Kepala Tim Penyelam Kapten Syaiful, Kamis, 8 Januari 2015.
Syaiful memprediksi berat ekor pesawat Air Asia hanya 70 ton. "Peralatan barat ini sudah cukup karena total kekuatan alat-alat ini 110 ton," ujarnya. Jumlah balon ada enam, tiga berkekuatan 10 ton, dua berkekuatan 35 ton, dan sisanya berkekuatan 5 ton. (Baca: Hari Ke-12 Tragedi Air Asia, 2 Jenazah Diotopsi)
"Besok, alat-alat ini akan diterbangkan ke kapal," kata Syaiful. Balon-balon itu nantinya bakal dibawa dan diikat pada ekor pesawat oleh penyelam, lalu diisi angin sehingga kumpulan udara di dalam balon akan mengangkat ekor pesawat.
Supaya ekor pesawat yang sudah terangkat dari dasar laut tidak terbawa arus yang diperkirakan mencapai 5 knot, maka sejak awal ekor sudah dikunci tali sling baja yang menyambung dengan KRI Banda Aceh yang berada di atasnya. (Baca pula: Bakteri Apa yang Terbawa Jenazah Korban Air Asia?)
Pesawat Air Asia QZ8501 putus komunikasi dengan menara pengawas lalu lintas udara sejak 28 Desember 2014. Rabu, 8 Januari 2015, tim penyelam TNI AL menemukan ekor pesawat. Hingga Kamis malam, baru 44 jasad yang ditemukan dari 162 penumpang dan awak dalam pesawat itu.
MUHAMAD RIZKI
Baca Berita Terpopuler
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?
10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial
Jonan: Dirjen Perhubungan Udara Bubarkan Saja
PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?
Penyerang 'Pembalasan Nabi' Charlie Hebdo Tewas