TEMPO.CO, Jakarta - Calon tunggal Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, memasuki kediamannya di Jalan Duren Tiga Barat VI Nomor 21, Jakarta Selatan, sekitar pukul 16.15 WIB. Budi Gunwan tampak berada di dalam mobil dinas Toyota Camry berpelat nomor I-04.
Budi Gunawan memasuki rumah dengan dikawal puluhan polisi. Saat mobil memasuki rumah Budi, awak media merangsek pengamanan untuk mendapatkan konfirmasi dari Budi terkait dengan status hukumnya sebagai tersangka korupsi. (Baca: Pilih Kapolri, Jokowi Disuruh Tiru Cara SBY)
Namun suasana memanas karena para polisi tak mengizinkan upaya konfirmasi dengan cara menutup paksa pagar. "Jangan kasar, Pak! Belum jadi Kapolri saja sudah kasar. Pak Budi orang biasa, biarkan kami masuk!," teriak seorang fotografer, Selasa, 13 Januari 2015. (Baca: Budi Gunawan, Calon Kapolri Pertama Tersangka KPK)
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi karena diduga menerima imbalan saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier Mabes Polri. Budi Gunawan dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5 ayat (2), Pasal 11, atau Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi. (Baca: Budi Gunawan Tersangka, Rumahnya Jadi Tontonan)
Sejak Budi masuk rumah, pengamanan di luar semakin ketat. Empat polisi berjaga di depan rumah Budi. Dua orang memakai seragam polisi dengan lambang "PROV" di lengan kirinya. Sedangkan dua lainnya sibuk berkoordinasi via telepon. (Baca: 'Gunung Harta' Komisaris Jenderal Budi Gunawan)
Sebelumnya, hanya ada dua polisi piket yang berjaga di dalam rumah. "Saya sedang fokus penjagaan dan pengamanan persiapan kedatangan Komisi III DPR," kata salah satu polisi saat berkoordinasi melalui telepon genggamnya. (Baca juga: Budi Gunawan Tersangka, Apa Respons Kompolnas?)
DEWI SUCI RAHAYU
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Anggota TNI Foto Narsis di Puing Air Asia Dikecam
Balas Murdoch, JK Rowling Bela Muslim di Twitter
Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas