TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan timnya telah merampungkan pengunduhan data dari flight data reecorder (FDR) milik pesawat Air Asia QZ8501. "Sudah 100 persen kami download, tepat pukul delapan lewat sepuluh malam tadi dilaporkan selesai," kata Tatang di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, Rabu, 14 Januari 2015. (Baca: Mesin Pesawat Air Asia Ditemukan Tertimbun Pasir )
Menurut Tatang, tak ada kesulitan yang dialami tim saat mengunduh data. FDR yang merupakan salah satu bagian penting dari kotak hitam atau black box Air Asia QZ8501 itu ditemukan dalam keadaan utuh. Tatang mengatakan kesulitan baru akan ditemui saat tim KNKT membaca dan menganalisis data tersebut. (Baca: Di Mana Lokasi Pembayaran Asuransi Air Asia?)
Tatang memperkirakan pembacaan data FDR membutuhkan waktu delapan-sepuluh bulan. "Karena parameternya rumit dan banyak. Kalau satu parameter saja butuh waktu satu hari, itu dihitung saja berapa hari, tidak termasuk Sabtu dan Minggu," ujarnya. (Baca juga: Pencarian Korban Air Asia Distop, Keluarga Pasrah)
Menurut Tatang, ada 300-400 parameter data dalam FDR milik Air Asia QZ8501, yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember lalu. Dia mengatakan analisis data FDR tidak bisa dilakukan secara terburu-buru dan harus teliti. Ia menambahkan, kotak cockpit voice recorder (CVR) masih dalam proses pengeringan, sehingga belum dapat diunduh. "Tapi sepertinya hari ini akan mulai di-download," ujar Tatang.
Saat ini tim gabungan telah menghentikan operasi pencarian kotak hitam. Selanjutnya, Tatang mengatakan tim akan berfokus mencari badan utama pesawat untuk mencari korban-korban yang belum ditemukan.
ROSALINA
Terpopuler
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka