TEMPO.CO, London - Allianz, perusahaan asuransi yang menangani maskapai penerbangan Air Asia, dikabarkan akan memberikan uang santunan bagi 162 keluarga korban jatuhnya Indonesia Air Asia QZ8501 sebesar Rp 300 juta rupiah per orang. Angka itu ternyata hanya separuh dari santunan yang diterima keluarga korban Malaysia Airlines MH370, yang juga ditangani Allianz. (Baca: Di Mana Lokasi Pembayaran Asuransi Air Asia?)
“Ini menunjukkan perusahaan asuransi tidak memperlakukan penumpang maskapai berongkos murah atau low cost carrier (Air Asia) sebaik penumpang maskapai mahal, seperti Malaysia Airlines,” kata pengacara asal Inggris, James Healy-Pratt, seperti dikutip dari Telegraph, Kamis, 15 Januari 2015.
Pratt berpendapat, meski berstatus low cost carrier atau maskapai berongkos murah, Air Asia tidak bisa memperlakukan penumpang dan keluarganya secara "murah". Pratt mengatakan bos Air Asia, Tony Fernandes, seharusnya bergerak cepat dengan segera memberikan santunan tambahan kepada keluarga korban. (Baca: Keluarga Pilih Doa daripada Bahas Asuransi Air Asia.)
Meski begitu, Pratt mengatakan keluarga korban bisa berharap nilai kompensasi yang diberikan maskapai dapat lebih besar melalui negosiasi. Dia merujuk pada kasus kecelakaan pesawat Adam Air pada 2007. Waktu itu seluruh keluarga korban pesawat yang jatuh di Selat Makassar mendapat santunan sebesar US$ 400 ribu atau sekitar Rp 5 miliar. (Baca: Hitungan Klaim Asuransi Korban Air Asia kata OJK.)
Juru bicara Allianz di London menolak berkomentar mengena tentang nilai santunan buat keluarga korban Air Asia QZ8501. Tapi, Allianz berjanji akan memenuhi kewajiban menyantuni seluruh korban. “Pembayaran ini bukan nilai final. Ini hanyalah bantuan awal buat para keluarga dalam menghadapi masa sulit seperti sekarang. Kami setuju membicarakan soal kompensasi ini dengan pihak-pihak yang terlibat.”
PRAGA UTAMA
Berita Terpopuler
Megawati Pertanyakan Status Tersangka Budi Gunawan
Jokowi Akan Turunkan BBM, Jadi Rp 6.500 per Liter
Sodorkan BG, Kompolnas 'Disalahkan' Menteri Yuddy