Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbekal Si Gempal Lontong Piknik Betawi

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sejumlah warga berebutan lontong Cap Go Meh saat Perayaan Cap Go Meh di Kawasan Pecenongan, Jakarta, Sabtu (4/2) malam. Lontong yang meraih Rekor Muri sebagai lontong terbesar dengan diameter 50 sentimeter dan panjang 2,75 meter tersebut menjadi rebutan masyarakat selain untuk konsumsi juga mencari kupon berhadiah yang diduga disimpan dalam lontong tersebut. ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah warga berebutan lontong Cap Go Meh saat Perayaan Cap Go Meh di Kawasan Pecenongan, Jakarta, Sabtu (4/2) malam. Lontong yang meraih Rekor Muri sebagai lontong terbesar dengan diameter 50 sentimeter dan panjang 2,75 meter tersebut menjadi rebutan masyarakat selain untuk konsumsi juga mencari kupon berhadiah yang diduga disimpan dalam lontong tersebut. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi orang Betawi zaman dulu saat akan berpelesir atau piknik wajib membawa lontong piknik. Sebuah menu sejenis arem-arem namun bentuknya lebih besar. "Orang tua zaman dulu nyebutnya udah kayak bawa orok (bayi), saking gedenya," kata sejarawan Betawi, JJ Rizal, saat berada di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta, Ahad, 25 Januari 2015.

Ukuran yang besar dan padat gempal ini dilengkapi pula dengan isi. Biasanya di dalamnya sudah ada daging cincang dan sayuran. Dan saat memakannya, tak perlu pakai sambal lagi karena bumbu-bumbu sudah berpadu dalam isi lontong. (Baca: Kelas-kelas Kuliner di Solo)

Selain membawa bekal lontong piknik, Rizal menambahkan, biasanya orang akan mampir ke toko Tan Ek Tjoan di Cikini. Yang dibeli di sana pun bukan cuma roti, karena toko yang sudah berdiri sejak 1921 ini juga menjual makanan lain seperti nasi uduk, ketan serundeng sebagai camilan.

Ada kekhasan lain yang biasa dibawa oleh masyarakat Betawi saat berpiknik yakni membawa pesor. Pesor adalah masih serupa lontong polos tanpa isi yang dibungkus daun patat. Polosnya pesor ini menjadikannya tak bisa disajikan sendiri begitu saja. Pesor biasanya juga disajikan bersama masakan berkuah atau serundeng. (Baca: Bir Jawa Berkhasiat Melangsingkan Tubuh)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rizal lanjut menuturkan, kebiasaan yang dibentuk dengan makanan-makanan ini biasanya saling bertukar bekal. Bekal yang dibawa selama piknik pun harus habis dan jangan sampai ada yang dibawa pulang kembali. "Bawa bekal pas piknik ya mesti dihabiskan di tempat saat itu, masyarakat enggak ada lagi yang bawa bekalnya pulang," kata Rizal.

AISHA SHAIDRA

Baca berita lainnya:
Kolektor Kecap: dari Kecap Salemba sampai Tintin
Inilah Pemburu Kecap Nusantara

Referensi Berburu Gudeg di Yogyakarta

Menikmati Minuman Legendaris Chiew di Taman Bir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

9 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

11 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

13 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

15 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

15 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

23 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

25 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

28 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah