Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini sudah ada berbagai jenis dan merek minyak untuk menggoreng atau menumis makanan. Dari sekian jenis tersebut, manakah yang baik untuk masakan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dirangkum dari beberapa sumber, setidaknya terdapat lima jenis minyak nabati yang kaya vitamin dan baik dipakai untuk menumis makanan, di antaranya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Minyak Zaitun Extra Virgin
Dilansir laman Time, minyak zaitun extra virgin mengandung sejumlah besar lemak tak jenuh tunggu dan beberapa asam lemak tak jenuh ganda. Yang mana, banyak penelitian telah menghubungkannya dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Minyak zaitun juga memiliki titik asap yang relatif lebih rendah dibandingkan minyak lainnya, dan baik digunakan untuk memasak dalam api kecil dan sedang.
2. Minyak Alpukat
Minyak alpukat sangat bagus digunakan untuk menumis makanan, ia mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, serta vitamin E. Minyak alpukat yang dijual di pasaran tersedia dalam beberapa varian rasa, namun harganya cenderung lebih mahal dibanding minyak masak lainnya.
3. Minyak Canola
Dalam laman Medical News Today, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak canola dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengurangi kadar kolesterol dibandingkan dengan sumber lemak lainnya. Ia juga jadi salah satu minyak yang sangat cocok digunakan untuk menggoreng.
4. Minyak Kacang
Minyak kacang tanah tinggi lemak tak jenuh tunggal yang membuatnya cocok digunakan untuk memasak makanan. Selain itu, ia juga mengandung sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan turut mengandung lemak tak jenuh ganda.
5. Minyak Bunga Matahari
Minyak bunga matahari mengandung lemak tak jenuh ganda yang baik untuk menurunkan kolesterol jahat. Karena telah melalui pemrosesan, minyak ini lebih stabil dan cocok digunakan untuk memasak dalam suhu tinggi, ia juga baik untuk menggoreng dan menjadi pengganti mentega.
DELFI ANA HARAHAP