Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

5 Tahapan yang Wajib Dilakukan Saat Mengalami Mobil Pecah Ban

Salah satu kecelakaan yang menghebohkan kasus mobil pecah ban yang terjadi di Tol Jagorawi yang menewaskan 3 orang penumpang

4 Oktober 2019 | 07.14 WIB

Kecelakaan mobil pecah ban di Tol Jagorawi pada Ahad pagi, 15 Spetember 2019. Foto diambil dari cuplikan video yang tersebar di aplikasi perpesanan singkat
Perbesar
Kecelakaan mobil pecah ban di Tol Jagorawi pada Ahad pagi, 15 Spetember 2019. Foto diambil dari cuplikan video yang tersebar di aplikasi perpesanan singkat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Salah satu yang sempat menghebohkan kasus mobil pecah ban yang terjadi di Tol Jagorawi yang menewaskan 3 orang penumpang. Kesalahan fatal dalam kecelakaan tersebut penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman sedangkan mobil sempat terguling beberapa kali. Sehingga menggunakan sabuk pengaman wajib ketika mobil berjalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika kendaraan mengalami pecah. Sesaat setelah terjadi pecah pengemudi disarankan untuk mengurangi kecepatan dengan melepas gas. "Nyalakan juga lampu sein kiri untuk memberikan tanda pada mobil di sekitar, tetap waspada dan jangan lakukan manuver mendadak," seperti dikutip dari laman Auto2000.co.id.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika ban pecah ada di depan, ketika rem diinjak, maka bobot mobil akan cenderung pindah ke depan. Hal tersebut akan mengakibatkan setir pun akan semakin berat dan gerak mobil bakal sulit diprediksi. Kuncinya, pengemudi dilarang melakukan pengereman dan tahan kemudi sekuat tenaga, jangan sampai membuang ke kanan atau kiri.

Apabila kasus pecah ban terjadi pada roda bagian belakang, maka pengemudi disarankan tidak melakukan penurunan gear secara tiba-tiba. Alasannya, engine brake memberikan reaksi pada daya cengkeram ban yang lebih menggigit. Hal ini bisa memperlebar sayatan pada roda, hingga berakibat mobil susah dikendalikan. Langkah paling aman dan tepat adalah dengan membiarkan mobil berhenti dengan sendirinya lantaran kehabisan momentum, sambil mengarahkan ke bahu jalan.

Setelah mobil mulai melambat, sopir bisa segera melakukan pengereman secara perlahan sampai mobil berhenti. Kemudian, lampu hazzard bisa dinyalakan sebagai tanda keadaan darurat. Setelah itu, pengemudi bisa memasang segitiga pengaman, dan lakukan prosedur penggantian ban agar mobil dapat digunakan kembali.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus