6 Hal yang Perlu Dilakukan setelah Makan Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan lezat seperti udang goreng, kentang goreng atau es krim bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Dalam jangka panjang, makanan itu dapat menyebabkan kolesterol tinggi dan hipertensi. 

Idealnya, makanan seperti itu dibatasi atau bahkan dihindari. Tapi jika tidak bisa, ada enam hal yang bisa dilakukan setelah menikmatinya untuk mencegah kolesterol tinggi. 

1. Minum air hangat 

Setiap kali merasa kenyang, mulailah minum air hangat setelah 30-45 menit makan. Dilansir dari Times of India, para ahli mengatakan bahwa air juga berfungsi sebagai pembawa nutrisi dan produk limbah. Air hangat membantu memecah nutrisi menjadi bentuk yang dapat dicerna, dan mulai merasa lebih ringan. 

2. Minuman detoks 

Cara terbaik untuk menenangkan tubuh adalah dengan minum air lemon. Minuman detoks ini membantu membuang racun yang terkumpul setelah mengonsumsi makanan berminyak. Juga membantu menurunkan berat badan. 

3. Jalan-jalan sebentar

Menurut para ahli, berjalan setelah 20 menit makan berat membantu meningkatkan pencernaan dan juga meningkatkan motilitas perut dan membantu penurunan berat badan. 

4. Makan probiotik 

Sekitar 20-25 menit setelah makan berat, pastikan memakan probiotik. Probiotik membantu menyeimbangkan kesehatan pencernaan dan meningkatkan flora usus dan kekebalan. Probiotik paling mudah dan efektif adalah yogurt. 

5. Makan buah

Setelah jeda 60 menit, makanlah buah-buahan kaya serat dalam porsi kecil. Buah-buahan membantu menghindari sembelit dan meningkatkan sistem pencernaan. Disarankan juga untuk makan lebih banyak buah dan sayuran di beberapa waktu makan berikutnya untuk meningkatkan fungsi otak dan sistem pencernaan. 

6. Menghitung makanan 

Setelah tubuh kekenyangan, pastikan bahwa makanan berikutnya sangat ringan dan mudah dicerna, misalnya makanan kaya air dan serat yang baik untuk menurunkan kolesterol tinggi. 

Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dialami Wanita dan Cara Mengatasinya

TIMES OF INDIA