Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BABI hitam itu hanya bisa menguik-uik tak jelas. Moncongnya diikat tali. Begitu juga empat kakinya bersatu oleh tali tambang. Raja Larantuka, Don Martinus Diaz Vieyra Godinho, memegang parang. Berdoa sejenak, lalu parang itu disabetkan ke tenggorokan si babi. Selasa dua pekan lalu, babi itu kelojotan sejenak sebelum tebasan kedua memisahkan leher dengan tubuh gemuknya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo