Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Jakarta Syarif menyayangkan pembongkaran karya seni instalasi bambu Getah Getih di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Menurut Syarif, usia karya seni yang tidak sampai setahun itu tanda perencanaan pembangunan yang tidak matang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pihak perencana harus bertanggung jawab tentang penggunaan anggaran itu, kenapa sebelum setahun sudah dibongkar? Mubazir," ujar Syarif saat dihubungi, Kamis 18 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Syarif menyatakan akan mencari tahu sumber pendanaan instalasi seni Getah Getih. Jika pembangunan itu menggunakan APBD, ia akan meminta pihak perencana mempertanggungjawabkan pembongkaran instalasi itu ke publik.
"Tapi kalau anggaran dari CSR (corporate social responsibilities), ya tergantung CSR-nya keberatan atau tidak pembongkaran itu karena dana CSR kan nggak ada auditnya," kata Syarif.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berswafoto dengan seniman bambu, Joko Avianto, dalam peresmian instalasi karya bambu Getah Getih dan peluncuran peta Jakarta di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Agustus 2018. Peresmian Getah Getih dan pembagian peta Jakarta dalam rangka menyambut HUT ke-73 RI dan Asian Games 2018. Tempo/Amston Probel
Sebelumnya, Dinas Kehutanan DKI Jakarta telah membongkar instalasi Bambu Getah Getih pada Rabu malam, 17 Juli 2019. Menurut Kepala Dinas Suzi Marsitawati instalasi bambu tersebut dibongkar karena sudah dimakan usai. Kondisinya sudah mulai rapuh.
Suzi menjelaskan beberapa batang bambu sudah berjatuhan. Dinas pun membongkar instaslasi tersebut agar tidak roboh nantinya. "Bambunya sudah mulai roboh, khawatir nanti rubuh," ujar dia sambil menambahkan tengah menyiapkan instalasi baru sebagai gantinya.
Bambu getah getih tersebut sebelumnya dibuat dalam rangka memeriahkan perhelatan Asian Games 2018. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan ikon tersebut pada 16 Agustus 2018. "Biaya sekitar Rp 550-an (juta) kemudian dikonsorsium oleh 10 BUMD kalau enggak salah," ujar Anies saat meresmikan instalasi tersebut.