Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (WHOOSH) direncanakan akan beroperasi secara komersial mulai 1 Oktober 2023, bila semua uji coba berjalan lancar. Lalu bagaimana nasib travel yang selama ini menjadi salah satu pilihan warga, selain Kereta Argo Parahyangan, untuk melakukan mobilitas antara dua kota itu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo menemui sejumlah usaha travel Jakarta-Bandung dan menanyakan dampak dari beroperasinya kereta Jakarta-Bandung WHOOSH.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Baraya Travel misalnya tetap optmistis kendati nanti ada kereta cepat. “Ya senang, dengan perkembangan teknologi dan alat transportasi yang semakin maju,” ujar Social Media Specialist PT Baraya Travel Dimas.
Menurut Dimas, pengoperasian WHOOSH tidak berdampak terhadap pada jumlah penumpang travel, salah satunya Baraya. “Beda segmen pasar, kan harga WHOOSH harganya lebih mahal ketimbang travel, jadi masing-masing sudah ada pasarnya. Dua-duanya punya kelebihan sendiri tergantung kebutuhan,” tuturnya.
Ia juga melanjutkan bahwa untuk bersaing dengan travel lain atau kereta lain, mereka berkembang seiring dengan perkembangan zaman, salah satunya, membangun aplikasi Travel Baraya.
“Sekarang harus cepat dan tanggap dengan kebutuhan dan apa yang dimau konsumer, sekarang orang rata-rata transaksi sudah dari HP semua, ya kita buat. Kita juga bantu sebar luaskan lewat social media untuk info terbaru secara rutin, jangan buat orang susah untuk cari tahu/info,” jelas Dimas.
Dimas juga menjelaskan Baraya Travel melakukan banyak promo, dan juga melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi untuk konsumer mereka. Ia berharap dengan memiliki pemahaman yang baik dalam menggunakan aplikasi, penjualan pun akan menjadi efektif.
"Desain aplikasi itu juga sangat penting, harus dibuat untuk mudah digunakan dan menarik dilihat, gak bikin mereka (konsumer) pusing waktu menggunakan,” sambungnya.
Optimisme juga tampak dari supir Baraya Travel, Kiky. Ia mengatakan bahwa travel memiliki kelebihan tersendiri dibanding kereta cepat, yang tetap menjadi pilihan penumpang.
“Kelebihan kami sebagai travel itu singkat, tepat waktu, dan banyak titik poin angkut. Tempatnya tidak hanya di stasiun, tetapi di titik-titik yang mudah dijangkau masyarakat,” sambungnya.
Salah satu penumpang Baraya Travel Nur, yang secara rutin melakukan perjalanan pulang pergi antara Jakarta dan Bandung, menceritakan mengapa ia tetap lebih memilih menggunakan jasa transportasi travel daripada WHOOSH.
“Saya bolak balik pergi ke Bandung untuk kerja, dan menurut saya selain lebih murah, travel juga cukup singkat dan tepat waktu. Saya juga bisa naik travel dari tempat-tempat yang lebih dekat, banyak pilihannya, tidak hanya di stasiun.” ungkap Nur.
Diketahui ada 4 pilihan Stasiun Keberangkatan untuk WHOOSH: Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar. Sementara untuk Baraya Travel, memiliki banyak titik point berhenti yang strategis, fleksibel, dan mudah dijangkau masyarakat.
Rafi, salah satu penumpang yang akan berangkat menyampaikan kebingungannya dengan Pembangunan Kereta Cepat WHOOSH. “WHOOSH kan gak bisa dimanfaatkan sebagian besar masyarakat, jadi menurut saya pembangunannya gak terlalu dibutuhkan. Banyak moda transportasi untuk ke Bandung yang sudah sangat baik, lebih baik untuk hal lain,” ujarnya.
LAYLA AISYAH