Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Taksi London atau "black cab" berpenggerak tenaga listrik sudah mulai beroperasi dan menawarkan ongkos transportasi yang tidak lebih mahal ketimbang pendahulunya yang menggunakan mesin diesel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsumen taksi berkapasitas enam penumpang itu bisa memanfaatkan ragam fasilitas, mulai dari Wi-Fi, pengisian daya melalui USB hingga sunroof. Taksi itu juga mampu melaju sejauh 400 mil (643,7 kilometer).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tarif taksi ini ternyata sesuai dengan perkiraan, yaitu sama seperti model terdahulu yang menggunakan mesin diesel sehingga konsumen bisa menggunakan taksi listrik ini tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
Baca: Jepang Segera Punya Taksi Ikonik Seperti di London dan New York
"Anda dapat melihat dengan sangat jelas bahwa ini adalah London black cab," kata Chief Executive London Electric Vehicle Company Chris Gubbey dari unit Geely Cina dilansir Reuters, Rabu, 6 Desember 2017. Black Cab Hybrid London. arstechnica.com
"Walaupun semuanya baru. Ini menggunakan bodi aluminium dan mesin listrik dengan jangkauan jarak yang lebih jauh. Tapi yang terpenting, ini membuat udara London bersih," katanya.
Simak: Nissan Akan Menguji Taksi Robot Tanpa Supir
Walaupun pembaruan dari model lama ke unit kendaraan baru membutuhkan biaya 55.000 poundsterling (Rp 996,875 juta, kurs 1 pounds = Rp 18.125), namun Gubbey menyakinkan bahwa kendaraan ini akan menghemat sekitar 100 pounds per minggu (Rp 1,8 juta) untuk biaya bahan bakar.
"Ini bukan satu langkah maju, tapi seribu langkah maju, ini dunia yang berbeda," kata Pat Follen pemilik taksi lama yang beralih ke taksi listrik.
Taksi listrik ini diluncurkan menjelang terbitnya peraturan baru di London yang mengharuskan taksi-taksi keluaran terbaru menggunakan mesin hibrida atau listrik.
Lebih dari 9.000 taksi listrik, atau sekitar setengah dari armada yang aktif saat ini diperkirakan akan beroperasi di London pada 2021.