Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Pembiayaan Transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Revy Petragradia memberikan beberapa catatan soal operasional LRT Jabodebek yang sempat mengalami gangguan dua hari setelah diresmikan. Revy menyampaikan tiga masalah yang ditemuinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada beberapa catatan dari pengoperasian tahap satu ini, di mana dimensi pintu yang rendah, sempat mengalami padam lampu, dan berhentinya rangkaian," kata dia dalam pesan singkat kepada Tempo pada Jumat, 1 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang pada Senin, 28 Agustus 2023. Namun, baru dua hari beroperasi, LRT Jabodebek yang berangkat dari Bekasi mengalami gangguan. Informasi ini disampaikan warganet melalui media sosial.
Revy menerangkan tiga masalah tersebut seharusnya dapat diantisipasi sebelum sertifikat layak operasi (SLO) terbit. Soal dimensi pintu kereta yang disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Indonesia 160 sentimeter, menurut dia, tak relevan lagi.
"Kalau bisa ini segera dimodifikasi atau diperbaiki agar lebih proper digunakan oleh semua pihak," jelas dia.
Tak hanya itu, Revy juga mengingatkan operator LRT Jabodebek untuk memperhatikan aspek teknis, keamanan, dan keselamatan bagi penumpang. Namun terlepas dari itu, dia merasa masyarakat perlu mensyukuri kereta layang itu akhirnya beroperasi.
Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, menekankan pada pentingnya bus pengumpan atau feeder dari stasiun LRT Jabodebek menuju kawasan perumahan. Menurut dia, transportasi seperti ini masih minim.
Selebihnya, Djoko menilai wajar jika masih banyak kekurangan pada operasional LRT Jabodebek. Sebab, operasi kereta baru itu masih diuji coba selama satu bulan, meskipun sudah diisi penumpang penuh.
NUR KHASANAH APRILIANI