Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kopi sering diasosiasikan sebagai minuman kesehatan. Minuman ini dapat mengurangi risiko kanker prostat, gagal jantung, dan gangguan pendengaran. Kopi dark roast bahkan dapat membantu menurunkan berat badan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski punya banyak manfaat kesehatan, kopi memiliki efek samping negatif bagi beberapa kelompok orang, termasuk ibu hamil dan menyusui serta penderita GERD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari eatthis.com, inilah kelompok orang yang harus menghindari kopi demi kesehatan yang lebih baik.
1. Penderita sindrom iritasi usus besar
"Kafein dapat meningkatkan keteraturan usus, termasuk meningkatkan kemungkinan diare (gejala utama sindrom iritasi usus besar, atau IBS)," kata Angel Planells, ahli gizi yang berbasis di Seattle. "Jadi jika Anda mengidap IBS, dianjurkan untuk membatasi / menghindari minuman berkafein."
2. Pengidap penyakit jantung bawaan seperti aritmia
"Karena kafein dari kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara pada tekanan darah dan detak jantung, orang dengan masalah jantung bawaan perlu berbicara dengan penyedia layanan kesehatan apakah boleh minum kopi dan berapa banyak yang aman dikonsumsi,” kata Kelli McGrane, ahli diet terdaftar dan konsultan nutrisi Lose It!
3. Wanita hamil
"American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil membatasi kafein hingga 200 miligram (sekitar 2 cangkir kopi) setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat lahir rendah," kata Sue Heikkinen, pakar diet di MyNetDiary. "Namun, tinjauan tahun 2020 yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine menyimpulkan tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan."
4. Ibu menyusui
"Karena kafein adalah stimulan dan diuretik, kekhawatirannya adalah ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi. American Pregnancy Association menyarankan untuk menghindari kafein sebanyak mungkin selama kehamilan dan menyusui,” kata Planells.
5. Orang dengan gangguan tidur
Orang yang kurang tidur biasanya minum segelas kopi agar lebih segar, tapi ini justru memperburuk siklus tidur. Minum kopi di sore hari juga bisa mempengaruhi kualitas tidur.
“Hindari kafein setidaknya 6 jam sebelum tidur, seperti yang direkomendasikan oleh Sleep Foundation,” kata Heikkinen.
6. Orang dengan kecemasan atau serangan panik
"Kafein adalah stimulan, yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa orang," kata McGrane. "Jika sering mengalami kecemasan atau serangan panik, sebaiknya menghindari atau mengurangi asupan kopi berkafein."
7. Orang dengan diare
"Beberapa orang bersumpah dengan secangkir kopi pagi mereka untuk 'buang air besar', tetapi efek ini tidak diinginkan jika Anda berjuang dengan diare," kata Heikkinen. "Kopi tanpa kafein mungkin tidak terlalu bermasalah, meskipun cairan panas, secara umum, cenderung merangsang buang air besar."
8. Anak di bawah 12 tahun
Kafein memiliki efek samping yang lebih nyata dan bahkan serius pada anak-anak, meski dosis yang lebih kecil. Efek sampingnya antara lain peningkatan detak jantung, meningkatnya perasaan cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan sakit perut.
“Aspek lain yang perlu dipertimbangkan, terutama pada balita, adalah bahwa kopi dapat menutupi isyarat lapar, jadi balita mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh kembang. Terakhir, perlu diingat bahwa kopi itu sendiri cukup asam, dan akibatnya bisa merusak enamel gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang,” kata McGrane.
9. Pengidap Gastroesophageal Reflux (GERD)
"Kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan katup antara esofagus dan lambung. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung masuk ke esofagus, sehingga menimbulkan gejala GERD yang tidak nyaman," kata Heikkinen.
Jika penderita GERD ingin minum kopi, pilihan tanpa kafein mungkin bisa membantu.