Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Harga Gas 12 Kg di Bekasi Dijual Rp 227.000, Pedagang Beralih Stok Gas Melon

Sejumlah pemilik warung makan di Bekasi juga mulai menggunakan gas melon sejak harga gas elpiji 12 kilogram naik, demi menekan biaya produksi.

15 Juli 2022 | 16.03 WIB

Pekerja menata tabung gas 3kg yang baru datang di agen gas kawasan Mampang, Jakarta, 15 Januari 2015. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menuturkan 20 persen pengguna elpiji 12 kg beralih ke tabung gas melon karena harga yang cukup jauh menjadi penyebabnya. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja menata tabung gas 3kg yang baru datang di agen gas kawasan Mampang, Jakarta, 15 Januari 2015. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menuturkan 20 persen pengguna elpiji 12 kg beralih ke tabung gas melon karena harga yang cukup jauh menjadi penyebabnya. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - Beberapa pemilik warung penjual gas di kawasan Bekasi mulai menambah stok gas 3 kilogram atau gas subsidi karena harga gas 12 kilogram sangat tinggi.

Pemilik warung di kawasan Jatisampurna, Bekasi, bernama Rudi mengatakan, pembeli gas 12 kilogram yang dijual Rp 227.000 itu juga tidak banyak. Sedangkan gas
5,5 kilogram dijualnya Rp109 ribu.

"Mau nggak mau harus naik, karena dari sana juga sudah berubah,” ujar Rudi kepada Antara di Jatisampurna, Jumat 15 Juli 2022.


Menurut pemilik warung itu, para pelanggannya kini beralih ke gas 3 kilogram atau gas melon. Pria yang sudah berjualan selama 10 tahun itu mengatakan, sejak harga gas 12 kilogram atau nonsubsidi naik, pelanggannya mulai beralih. 

Pemilik warung sembako di daerah Jatiwarna, Limbong juga memilih berjualan gas melon ketimbang gas 12 kilogram. Dia mengatakan stok gas 12 kilogram kosong karena dia belum mengisi stoknya lagi.

"Takut nggak ada yang beli, makanya saya cuma jual yang 3 kilo,” ujarnya. 

Sejumlah pemilik warung makan juga mulai menggunakan gas melon sejak harga gas elpiji 12 kilogram naik. Alasannya untuk menekan biaya produksi.

"Ya terpaksa pindah ke yang 3 kilogram, lebih murah sedikit," kata Anto, pemilik warung makan di Kampung Sawah, Bekasi.

Sebelumnya, Anto menggunakan tabung gas 12 kilogram selama 5 tahun berjualan. Dia khawatir biaya produksinya naik dan pelanggarnya pindah jika harga makanan di warungnya ikut melonjak.

Namun seorang ibu rumah tangga di daerah Kranggan masih tetap membeli gas elpiji 12 kilogram meski harganya naik. Alasan ibu b ernama Yanti itu adalah pemakaian gas dianggap lebih tahan lama daripada gas melon.

“Sedikit kecewa, tapi naiknya masih wajar,” ujarnya. 

Sejak 10 Juli 2022, PT Pertamina telah menaikkan harga elpiji nonsubsidi sekitar Rp2.000 per kilogram. Kenaikan ini adalah penyesuaian harga mengikuti tren harga industri minyak dan gas dunia.

Harga gas elpiji 5,5 kg rata-rata Rp100.000 - Rp127.000 per tabung. Untuk elpiji 12 kilogran rata-rata  Rp213.000 - Rp270.000 per tabung berdasarkan wilayahnya.

Baca juga: Hiswana Migas Depok Bakal Sidak Penggunaan Gas 3 Kg di Rumah Makan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus