Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsita mengatakan tak mengetahui ada cat bertimbal di beberapa taman bermain anak di Jakarta. Menurut Suzi, DKI tidak akan menggunakan cat bertimbal apalagi sudah mengetahuinya sedari awal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami kan tidak tau, karena itu kan hasil kajian penelitan," kata Suzi saat ditemui di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu, 27 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suzi menyampaikan, dinas mulai mengecek cat-cat yang dipakai untuk infrastruktur Taman Maju Bersama (TMB) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) DKI setelah memperoleh hasil kajian. Kajian itu dianggap sebagai masukan dan akan ditindaklanjuti dengan pengecekan.Area bermain anak di Taman Menteng Jakarta Pusat diduga terpapar cat bertimbal berdasarkan riset yayasan Nexsus3, Sabtu 26 Oktober 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ
"Saya sudah menginstruksikan kepada Bidang Taman saya supaya mengecek semua, seluruh taman-taman yang ada," ujar dia.
Dari pengecekan Dinas Kehutanan DKI ditemukan beberapa cat di taman dan RPTRA mengandung timbal, namun Suzi belum mengantongi jumlah dan lokasi persisnya. Dia pun mengacu pada hasil penelitian Yayasan Nexus3 yang baru ia terima pekan lalu.
"Jadi kemarin kami sudah tag lokasi-lokasinya memang terdapat, ada di beberapa taman kami, di Menteng kalau tidak salah," kata Suzy.
Pekan lalu, Yayasan Nexus3 mengungkap temuan kandungan logam berat beracun pada cat yang digunakan di permainan anak seperti perosotan, ayunan, jungkat-jungkit. Timbal adalah logam beracun yang dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan menghambat pertumbuhan bayi.
Yayasan Nexus3 meneliti 32 taman bermain di Ibu Kota pada Oktober 2019. Mereka mendeteksi peralatan bermain berlapis cat bertimbal pada 20 taman bermain umum dan 12 taman bermain untuk usia taman kanak-kanak di lima wilayah Jakarta menggunakan alat analisis X-Ray Fluorescence (XRF). Hasil riset menunjukkan, 82 dari 119 atau 69 persen dari peralatan bermain yang dianalisis, memiliki konsentrasi timbal total di atas 90 ppm.