Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut kualitas udara Jakarta yang sempat membaik pada Sabtu kemarin karena faktor akhir pekan. Udara Jakarta diprediksi kembali memburuk saat hari kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya mungkin dan kembali lagi saat hari Senin,” kata Heru Budi di Lapangan Banteng, Sabtu, 12 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu bagaimana keadaan udara Jakarta pada kemarin Sabtu dan Ahad hari ini?
Udara Jakarta Lebih Baik dari Washington pada Sabtu
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, kualitas udara Jakarta membaik dan berada pada posisi urutan ke-27 dunia dengan indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di angka 65 pada pukul 16.00 WIB, Sabtu atau berada kategori sedang.
“Alhamdulillah, hari ini kualitas udara Jakarta cukup baik. Bahkan lebih baik dari kota-kota besar lain di dunia seperti Moskow, Singapura dan Washington,” kata Humas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Yogi Ikhwan dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Ia menjelaskan, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, sebelumnya, pada pukul 15.00 WIB, Kota Jakarta sempat menduduki peringkat sembilan dengan nilai AQI 119.
Namun, lanjut Yogi, posisi kualitas udara Jakarta ini berada jauh di bawah dari Kota Dubai, Uni Emirat Arab yang menduduki urutan pertama dengan nilai AQI cukup tinggi yaitu 186.
Ahad Pagi Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Kualitas udara Jakarta terburuk di dunia pagi ini, Ahad, 13 Agustus 2023 per pukul 06.14 WIB berdasarkan pantauan situs IQAir.
Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta tercatat 170 poin atau masuk kategori tidak sehat dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 sebesar 93,2 mikrogram per meter kubik.
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 18.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” tulis keterangan di situs IQAir.
Namun, pada siang hari ini, tepatnya pukul 12.10 WIB, kualitas udara Jakarta memang lebih baik dengan AQI sebesar 114 dan masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Konsentrasi polutan utama PM2.5 sebesar 38 mikrogram per meter kubik atau 7.6 kali lebih tinggi dari nilai panduan tahunan WHO.
Siang ini udara Jakarta lebih baik dari Kuwait, Dubai, Doha, Johanessburg, Kampala, Santiago, Riyadh, dan Kolkata.
Musim Kemarau Picu Udara Jakarta Memburuk dan Siklus Harian
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan memburuknya kualitas udara Jakarta dalam beberapa bulan terakhir disebabkan musim kemarau.
Asep menjelaskan pada Juli hingga September nanti, musim kemarau sedang tinggi-tingginya. "Sehingga berakibat pada kualitas udara menjadi kurang baik," kata Asep saat konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Jumat, 11 Agustus 2023 seperti dilansir dari Antara.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan kualitas udara cenderung naik saat musim kemarau, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Hal lain yang menarik dan perlu dicermati bahwa kondisi kualitas udaranya itu ada siklus harian pada saat malam hari, dini hari, lepas pagi cenderung lebih tinggi daripada siang hingga sore itu karena ada siklus harian," kata Sena.
Selain itu, menurut Ardhasena, fenomena lainnya yakni lapisan inversi di wilayah perkotaan saat musim kemarau menyebabkan kecenderungan udara cenderung lebih dingin di lapisan bawah. Kondisi ini menyebabkan kualitas udara ikut memburuk.
"Hal itu yang juga penjelasan mengapa di Jakarta itu kelihatan keruh di bawah dibanding di atas, di mana perkotaan kita hidup bersama," ujar Sena.