Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Puluhan karangan bunga untuk sejarawan Indonesia, Peter Kasenda, berjejer di pintu masuk Rumah Duka RS Elisabeth, Bekasi, hari ini. Karangan bunga itu dikirimkan oleh politikus, organisasi, hingga lembaga negara, yang berduka atas kepergian sejarawan itu.
Baca: RS Polri Pastikan Kematian Sejarawan Peter Kasenda Karena Sakit
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karangan bunga itu dikirim oleh DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Sekjen partai Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, organisasi kepemudaan GMNI, dan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada juga yang mengirim ke rumahnya langsung," kata Marianty, Ketua Lingkungan Gereja tempat Peter Kasenda beribadah, di rumah duka RS Elisabeth, Selasa, 11 September 2018.
Karena jenazah disemayamkan di rumah duka RS Elisabeth, Marianty memasang pengumuman di rumah duka kediaman Peter di Perumahan Jatikramat Indah Sari Gaperi, Jalan Bukit Dago, RT 6 RW 6 Blok T Nomor 7, Kelurahan Jatibening Baru. "Kalau ada pengiriman karangan bunga agar langsung ke sini," kata dia.
Sesuai rencana, jenazah Peter Kasenda akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Rabu siang, 12 September 2018. Jenazah tiba di rumah duka pada Senin menjelang tengah malam usai diotopsi di RS Polri.
Menurut dia, sejumlah tokoh telah melayat kematian Peter Kasenda. Namun, paling banyak pejabat di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), karena Peter menjabat sebagai tim ahli di lembaga itu.
Selain BPIP, anggota dari GMNI juga banyak yang melayat. "Dari BPIP ada yang sampai mengantar jenazah hingga ke rumah duka dari RS Polri," kata Marianty.
Baca: Sejarawan Peter Kasenda Akan Dimakamkan di TPU Pondok Rangon
Peter Kasenda ditemukan meninggal di rumahnya pada Senin pagi, 10 September 2018. Diduga, ahli sejarah tentang Presiden Soekarno ini telah meninggal tiga hari sebelumnya karena jasadnya sudah membusuk.