Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Peter Kasenda Meninggal, Ditugaskan Jokowi Menelusuri Pancasila

Rekan Peter Kasenda di BPIP mengatakan sebelum meninggal dia sedang menelusuri dokumen naskah otentik Pancasila yang ditugaskan oleh Jokowi.

12 September 2018 | 18.05 WIB

Peter Kasenda. alumnisejarahui.id
Perbesar
Peter Kasenda. alumnisejarahui.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ucapan belasungkawa datang dari kerabat sejarawan Peter Kasenda. Rekan sekantor Peter Kasenda di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Martin Sinaga, mengatakan sebelum meninggal Peter Kasenda sedang menelusuri dokumen naskah otentik Pancasila yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Martin, Peter Kasenda merupakan pencatat dan penulis terbaik tentang Marhaenisme dan Sukarno. "Seorang sahabat di meja-meja hening sejak di UKP-PIP hingga BPIP," kata Peter Kasenda dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 11 September 2018.

Peter Kasenda mengenyam pendidikan di Falultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia program studi Sastra Perancis pada 1978 dan Sejarah pada 1980.

Peter Kasenda ditemukan telah meninggal di rumahnya, Perumahan Jatikramat Indah Sari Gaperi, Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Senin, 10 September 2018. Ketua RT setempat mendobrak paksa pintu rumah itu setelah mencium bau anyir.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Komisaris Besar Edi Purnomo memastikan Peter Kasenda meninggal karena sakit sejak tiga hari sebelum jasadnya ditemukan.

Peter dikenal sebagai penulis biografi dan pemikiran Bung Karno yang cukup menonjol. Dia lah yang melahirkan buku 90 Tahun Bung Karno (1991); Kembali ke Cita-Cita Proklamasi 1945 (2010); Heldy Cinta Terakhir Bung Karno (2011); dan Hari-Hari Terakhir Sukarno. Dia kerap menyunting buku-buku biografi khususnya tentang Sukarno.

Karya lain pria kelahiran Bandung, 13 Januari 1957, diantaranya tentang Zulkifli Lubis Kolonel Misterius di Balik Pergolakan TNI-AD (2012). Peter Kasenda juga terlibat dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Melalui organisasi ini, Peter Kasenda banyak menelurkan karya-karya baru. Misalnya, menulis kisah Ketua Umum GMNI John Lumingkewas: Merah Darahku, Putih Tulangku, Pancasila Jiwaku (2010); Soeharto Penerus Ajaran Politik Soekarno (2012); Mereka Bilang Kita Orang Indonesia (2010); dan Kembali ke Cita-Cita Proklamasi 1945 (2011).



Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus