Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kebiasaan Makan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi setelah Usia 50

Wanita yang memasuki masa menopause lebih rentan mengalami lonjakan kadar kolesterol.

21 Desember 2021 | 07.48 WIB

Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh akan mengalami banyak perubahan setelah memasuki usia 50-an. Salah satu hal yang berubah adalah kadar kolesterol yang cenderung tinggi. Tapi selain usia, banyak hal yang mempengaruhi kadar kolesterol, seperti diet, merokok, olahraga, dan genetika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tingkat kolesterol secara alami menjadi lebih tinggi untuk pria dan wanita seiring bertambahnya usia, tetapi wanita setelah menopause mengalami potensi lonjakan yang lebih tinggi. Itu sebabnya mengapa penting menjaga gaya hidup di usia 50-an dan 60-an untuk membantu menjaga kadar kolesterol, termasuk kebiasaan makan dan olahraga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Amy Goodson, pakar gizi dan penulis The Sports Nutrition Playbook, salah satu kebiasaan makan terbaik yang dapat diikuti untuk menurunkan kolesterol setelah 50 adalah menambahkan serat larut ke dalam makanan.

"Serat larut adalah salah satu faktor terbesar yang dapat membantu menurunkan kolesterol karena larut dalam air, membentuk bahan seperti gel yang dapat mengikat kolesterol," kata Goodson, dikutip dari eatthis.com, Senin, 20 Desember 2021.

Itulah sebabnya mengapa serat larut penting untuk kadar kolesterol. Makanan yang mengandung banyak serat menurut Goodson antara lain gandum dan apa pun yang dibuat dengan tepung gandum utuh, buah-buahan (lebih baik lagi jika dimakan dengan kulitnya), biji-bijian, dan kacang-kacangan seperti almond.

"Cobalah makan oatmeal saat sarapan, makan almond dan apel saat camilan, taburkan biji dalam sereal atau yogurt, dan tambahkan kacang ke mangkuk saat makan malam," katanya.

Serat larut dapat mengikat kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh, serat tidak larut juga penting untuk kesehatan. Jenis serat ini membantu melunakkan tinja dan menjaga saluran pencernaan tetap sehat. Serat tidak larut dapat ditemukan dalam makanan seperti biji-bijian, kentang, dan kacang hijau.

Tetapi untuk menurunkan kolesterol, serat larut tetap yang terbaik. “Makanlah 25 hingga 38 gram serat sehari dan 5 hingga 10 gram itu berasal dari serat larut,” kata Goodson.

Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dialami Wanita dan Cara Mengatasinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus