Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Intoleransi makanan sering kali dianggap sebagai alergi, padahal keduanya berbeda. Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh melawan bahan yang dianggap berbahaya, menurut Cleveland Clinic. Sedangkan intoleransi makanan jauh lebih umum, yakni respons sistem pencernaan ketika makan atau minum sesuatu yang tidak dapat dipecah oleh tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun intoleransi makanan bisa bikin tidak nyaman bahkan menyakitkan, kondisi ini tak berpotensi mengancam jiwa seperti alergi makanan.
Dilansir dari Livestrong, Selasa, 7 September 2021, inilah tanda umum intoleransi makanan dan cara mengatasinya.
1. Perut kembung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perut kembung adalah salah satu gejala paling umum dari intoleransi makanan, menurut Niket Sonpal, seorang internis dan gastroenterolog di New York. Kembung biasanya terjadi setelah makan besar dan tinggi serat. Jika hal ini terjadi setiap kali habis makan makanan yang sama, kemungkinan itu akibat intoleransi makanan.
Kembung dan gas paling sering terjadi sebagai tanda intoleransi laktosa atau ketidakmampuan mencerna gula (laktosa) dalam produk susu sapi, kata. Sonpal. Jika penyebab kembung adalah intoleransi laktosa, kemungkinan akan disertai dengan sakit perut atau diare beberapa jam setelah makan atau minum produk susu seperti susu, yogurt, keju, dan es krim.
2. Sakit perut
Biasanya ini terjadi bersamaan dengan kembung dan gas, sakit perut adalah tanda khas lain dari intoleransi, kata Sonpal. Sakit perut bervariasi pada setiap orang, tetapi jika disebabkan oleh intoleransi, biasanya terasa seperti kram di perut bagian tengah dan bawah.
3. Diare
Ketika tubuh tidak dapat mencerna atau memecah makanan tertentu, efek sampingnya adalah diare, kata Sonpal. "Jika Anda sering mengalami diare setelah makan, Anda mungkin mengalami gangguan fungsi pencernaan terhadap makanan tertentu," katanya. "Laktosa atau gluten bisa jadi penyebabnya, tapi itu bukan satu-satunya."
4. Sakit kepala
Meskipun mungkin terdengar tidak biasa, sakit kepala adalah tanda lain dari intoleransi makanan, menurut Cleveland Clinic. Pada kasus yang parah, intoleransi makanan bahkan bisa memicu migrain.
Sakit kepala terjadi ketika memakan sesuatu yang dianggap ancaman, tubuh akan melepaskan antibodi imunoglobulin G (IgG) ke dalam aliran darah, kata Sonpal. Terkadang antibodi IgG dapat menyebabkan migrain dan sakit kepala.
5. Kelelahan
Pernah makan sesuatu tapi setelah itu merasa sangat lesu atau lelah? Meskipun penurunan gula darah mungkin jadi penyebabnya, terkadang perasaan lelah dan berkabut merupakan tanda intoleransi makanan.
Alasannya, ketika makan makanan yang tidak dapat diproses tubuh, kelenjar adrenal menghasilkan kortisol (hormon stres) untuk membantu melawan dan mengurangi iritasi dan peradangan, kata Sonpal. "Ini dapat menyebabkan kelelahan jika kelenjar adrenal secara teratur memproduksi kortisol untuk melawan respons peradangan tubuh," ujar dia.
Penyebab intoleransi makanan antara lain laktosa, telur, gluten, dan kacang.
Baca juga: Alasan Orang Mudah Mengklaim Alergi Makanan Tertentu