Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

KPU: Golput Hanya Keren di Masa Orde Baru

KPU mengimbau warga tidak golput pada hari pencoblosan, 17 April mendatang.

8 Februari 2019 | 18.20 WIB

Pekerja menata kotak suara kardus di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Cibeurem, Jawa Barat, Jumat 1 Februari 2019. KPU Kota Tasikmalaya menyatakan kesiapan logistik Pemilu 2019 sudah mencapai 90 persen, diantaranya dengan 10.410 kotak suara dan 4.325 bilik suara yang telah tersedia untuk nantinya didistribusikan ke 2.063 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 10 kecamatan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/
Perbesar
Pekerja menata kotak suara kardus di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Cibeurem, Jawa Barat, Jumat 1 Februari 2019. KPU Kota Tasikmalaya menyatakan kesiapan logistik Pemilu 2019 sudah mencapai 90 persen, diantaranya dengan 10.410 kotak suara dan 4.325 bilik suara yang telah tersedia untuk nantinya didistribusikan ke 2.063 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 10 kecamatan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengimbau warga tidak golput pada hari pencoblosan, 17 April mendatang. Komisioner KPU, Viryan Azis mengatakan saat ini masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih yang harus benar-benar dimanfaatkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Golput itu memang hak, tetapi sudah tak keren. Kerennya itu golput di Orde Baru," ujar Viryan di kantor KPU, Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: Buya Syafii dan Mahfud MD Sebut Golput Merugikan

Menurut Viryan, golput yang merupakan akronim dari golongan putih pada masa Orde Baru disebabkan banyaknya manipulasi hasil pemilu. Untuk saat ini, kata dia, tak ada lagi manipulasi-manipulasi hasil pemilu yang membuat orang memilih golput.

"Kalau sekarang apa yang mau di golput kan? setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menggunakan hak pilihnya. Tidak ada intimidasi," katanya.

Viryan mengatakan golput hanya akan membuat masyarakat merasa rugi. Sebab masyarakat memiliki peran untuk menentukan siapa yang menjadi penentu nasib negara dalam lima tahun ke depan. "Sekarang nasib mereka ditentukan oleh kita. Setelah pemilu, selama lima tahun, nasib kita yang ditentukan mereka."

Pemilu akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019. Pemilu tahun ini dilakukan secara serentak yakni dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden, serta calon anggota DPR, DPRD, dan anggota DPD.

Nantinya, masyarakat akan mendapat lima kertas suara. Yakni untuk memilih capres-cawapres, calon anggota DPR RI, calon anggota DRPD Provinsi, calon anggota DPRD Kabupaten Kota, serta calon anggota DPD.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus