Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor – Kepala Divisi Keamanan Sentul City, Paul Kristianto, memberi klarifikasi tentang kondisi anjing masuk Masjid Al-Munawaroh di kawasan perumahan itu pada Minggu 30 Juni 2019. Anjing kecil hitam dibawa pemiliknya, SM, seorang perempuan berusia 52 tahun, dan kini telah ditetapkan kepolisian setempat sebagai tersangka penistaan agama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi tadi pagi anggota kami yang pertama kali menemukan, anjing itu sudah tergeletak di pinggir jalan persis dekat masjid,” kata Paul kepada Tempo, Selasa 2 Juli 2019.
Pencarian dilakukan oleh divisi keamanan yang juga bertugas mengurus satwa peliharaan penghuni Sentul City. Saat ditemukan itu, Paul menerangkan, anjing sudah mati tanpa diketahui sebabnya.
Paul mengatakan, temuan tersebut kemudian dilaporkan ke kepolisian dan anjing tersebut langsung dikuburkan. “Aparat kepolisian sudah tahu, dia foto kondisi anjingnya sebelum dikuburkan,” kata Paul.
Keterangan Paul melengkapi yang disampaikan sebelumnya oleh Esther Imelda lewat akun Facebook miliknya pada Selasa pagi. Esther mengabarkan kalau menemukan si hitam, sebutannya untuk anjing itu, di Taman Venesia dalam kondisi yang disebutnya ketakutan. Saat didekati, anjing itu lari ke jalan dan ditabrak mobil.
“Dia lari menyeberang jalan dan ditabrak, maaf kami tidak bisa berbuat banyak, RIP di tempat, saat ini si hitam diserahkan ke polsek yang mengusut kasus ibu ini,” kata Esther dalam akun Facebook.
Seorang wanita masuk masjid mengenakan sepatu sambil membawa anjing.
Saat diminta konfirmasinya secara langsung, Esther mengaku anggota Komunitas Gabungan Anti Kekerasan Hewan Domestik Indonesia. Dia menjalin koordinasi dengan divisi keamanan Sentul City menyisir wilayah setempat mencari si hitam pasca viral video SM di Masjid Al-Munawaroh.
Kepada Tempo, Esther mengaku tidak menyaksikan langsung kematian anjing tersebut. "Berdasarkan informasi yang saya terima dari pihak sentul bagian penataan lingkungan (divisi keamanan), dan mereka yang menemukan anjing itu," katanya tentang sebab kematian si hitam ditabrak mobil.
"Saya dengar rumor lain," katanya menambahkan, "Tapi karena tidak visum jadi saya yakini sebab itu saja." Dari luka luar hanya didapati bekas darah di sekitar bibir.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, tak memberi keterangan rinci ketika diminta konfirmasinya saat berada di Markas Polres Bogor, Selasa 2 Juli. "Anjingnya ada," kata dia singkat merujuk hewan dalam video viral yang sama.