Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Olahraga saat Lapar, Benar atau Salah?

Tak sedikit orang yang berolahraga saat perutnya dalam keadaan kosong. Apa dampaknya bagi kesehatan?

10 Mei 2018 | 08.54 WIB

ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
Perbesar
ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menganggap berolahraga dalam kondisi lapar atau perut kosong itu ideal. Benarkah? Lalu, apa yang terjadi jika seseorang berolahraga setelah makan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Umumnya, melakukan aktivitas fisik setelah makann tidak dianjurkan karena pembuluh darah bekerja keras untuk mengangkut darah ekstra yang dipompa oleh jantung selama latihan, pembuluh lain yang tidak terkait (terkait dengan pencernaan, misalnya) terbatas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan sakit fisik dan sakit perut. Dr. Daniel Vigil, profesor klinis di Universitas California, Amerika Serikat, menjelaskan naiknya asam lambung, cegukan, atau muntah juga dapat terjadi pada banyak kasus.

Berarti berolahraga dengan perut kosong adalah tindakan benar? Penelitian menunjukkan bekerja dalam keadaan lapar menyebabkan tubuh membakar karbohidrat yang disimpan, yang dapat mempercepat penurunan berat badan. Namun, ada juga kerugiannya, yakni membuat seseorang pusing dan lesu serta meningkatkan kenungkinan cedera.

"Tidak cukup makan sebelum berolahraga dapat membuat pusing, mual, atau lesu," kata ahli diet Jessica Jones dari Oakland, Amerika Serikat.

Glikogen, yang dianggap bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh, akan habis ketika seseorang belum makan. Sementara berolahraga sebelum makan dapat membantu membakar lemak, juga bisa menyebabkan kehilangan otot karena dalam beberapa kasus terjadi pemecahan protein untuk mendapatkan energi yang diperlukan untuk latihan.

"Massa otot membantu kinerja dan metabolisme tubuh. Anda ingin kehilangan lemak, tetapi juga ingin mempertahankan massa otot," kata Jennifer Lea, pelatih kinerja di Johnson & Johnson Human Performance Institute.

Jadi harus bagaimana? Umumnya, ahli kesehatan menyarankan orang-orang makan satu atau dua jam sebelum berolahraga. Ini akan memungkinkan perut untuk mengosongkan diri saat mulai berolahraga sambil memastikan proses pencernaan tidak terganggu.

Tetapi jika sudah beberapa jam atau lebih sejak makanan terakhir seseorang, camilan kecil harus dikonsumsi sebelum latihan. Tubuh akan menghindari kelelahan dan berkinerja lebih baik ketika nutrisi disediakan secukupnya.

Apa yang harus dimakan? Untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dimakan, maka makanan tinggi asam dan makanan berlemak (dan dalam beberapa kasus, produk susu) harus dihindari sebelum berolahraga.

Ahli diet merekomendasikan makanan ringan dengan karbohidrat dan protein di bawah 200 kalori untuk meningkatkan energi yang sempurna. Granola, kacang, telur rebus, buah kering, atau sepotong roti panggang adalah beberapa opsi yang perlu dipertimbangkan.

Hidrasi teratur juga harus diprioritaskan. Menurut Jones, minum sekitar dua gelas air beberapa jam sebelum berolahraga dan satu gelas air 10 hingga 20 menit sebelum latihan adalah cara yang baik untuk memulai aktifitas fisik.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus