Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Setelah Bunuh Putrinya, Si Ayah Cium Kaki dan Minta Maaf

Ibunda Tiara, Ani, 30 tahun, mengatakan Rudi pasti menyesali perbuatannya.

12 Juli 2015 | 08.36 WIB

Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak (childline.gi)
Perbesar
Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak (childline.gi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Makassar - Batin Rudi Haeruddin, 35 tahun, seorang ayah yang tega membunuh anak kandungnya, Tiara, 13 tahun, bergejolak. 

Ia mungkin tak menyangka perbuatannya memukuli putri sulungnya berujung kematian bagi sang anak. Terlebih, Tiara sebenarnya adalah anak kesayangan pelaku. Hubungan mereka sebenarnya amat dekat.

Ibunda Tiara, Ani, 30 tahun, mengatakan Rudi pasti menyesali perbuatannya. Hal itu sempat terlihat saat Tiara sudah kritis di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Selasa, 6 Juli 2015. Rudi mencium kaki anaknya sembari terus mengucapkan permintaan maaf. 

"Tapi saya usir setelah tahu Tiara jadi begini karena perbuatannya. Saya tidak terima anak yang saya besarkan dibunuh," kata Ani di rumah seorang kerabatnya. 

Sebelum sampai di rumah sakit, menurut Ani, Rudi selalu berkelit bahwa Tiara tak sadarkan diri karena jatuh dari tangga.

Baca juga: Transaksi Intim Ayu Cs: Modusnya, Korban Ajak Gadis Lain

Ani mengaku baru mengetahui suaminya menganiaya Tiara secara brutal dari bisikan anaknya yang lain, Indriyani, 9 tahun. Putri keduanya itu yang menyaksikan langsung penyiksaan sang suami terhadap Tiara. Indriyani baru mengutarakan hal itu kepada ibunya karena mulanya takut sang ayah marah. 

Seorang tetangga, Jumriati, mengatakan di lingkungan kompleksnya, semua orang tahu bahwa Tiara adalah anak kesayangan Rudi. Karena itu, dia mulanya tak percaya pria pengangguran tersebut yang memukuli Tiara sampai meninggal.

Selanjutnya: Tiara paling dekat



Dari tiga bersaudara, Tiara yang paling dekat dengan ayahnya. Adapun dua adiknya, Indriyani dan Hairil Hidayat, 8 tahun, malah lebih sering dipukuli Rudi. 

"Setahu saya, Tiara dekat dengan bapaknya. Dia tak pernah cerita dipukuli. Kalau adiknya iya (dipukuli)," ujar Jumriati.

Rudi menyiksa Tiara di rumahnya di Jalan Rappocini Raya, Gang I, Makassar, Selasa, 7 Juli, pukul 21.00 Wita. Dengan brutal, ia memukuli tengkuk dan kaki Tiara. Korban sempat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo sampai akhirnya meninggal pada Rabu, 8 Juli, pukul 07.00 Wita. Bocah malang itu dimakamkan di Pekuburan Islam Dadi Makassar.

Pemicu kemarahan Rudi hingga kalap menggebuk buah hatinya masih ditelisik kepolisian. Sampai saat ini, Rudi masih berstatus buron. Pria yang dikenal sebagai pemabuk dan pecandu narkotik itu diduga marah terhadap Tiara lantaran anaknya keluar dan membawa kunci rumah. 

Tiara meninggal dengan luka lebam pada sekujur tubuh, dari kaki, tangan, hingga badan. Luka terparah murid kelas V SD Maricayya itu terletak pada bagian tengkuknya. "Ia dipukuli dengan brutal memakai penggaris kayu, sapu, dan balok kayu," tutur Kepala Kepolisian Sektor Makassar Komisaris Sudaryanto.

TRI YARI KURNIAWAN


 


Baca juga:
MISTERI, Akun @akseyna: Saya Janji Balas Perbuatan Kalian  
KASUS ANGELINE: Inilah Teror yang Menghantui Saksi Kunci


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gendur Sudarsono

Gendur Sudarsono

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus