Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Google akan Memperketat Perlindungan Reset Ponsel Android

Di acara The Android Show: I/O Edition pada Selasa, 13 Mei 2025, Google mengumumkan rencana untuk memperkuat sistem perlindungan reset pabrik

18 Mei 2025 | 13.17 WIB

Logo google yang baru. Tempo/Jati Mahatmaji
Perbesar
Logo google yang baru. Tempo/Jati Mahatmaji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

GOOGLE mengumumkan akan memperbarui fitur Factory Reset Protection (FRP) untuk ponsel Android. Fungsi utama dari fitur baru ini untuk memperkuat FRP agar tidak mudah dibobol maling terutama untuk Android 16. Dalam acara The Android Show: I/O Edition pada Selasa, 13 Mei 2025, Google mengumumkan rencana untuk memperkuat sistem perlindungan reset pabrik dengan membatasi semua fungsi perangkat yang direset tanpa izin pemiliknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dikutip dari Android Authority, ponsel pintar android sering menjadi target pencurian. Untuk melindungi data tersebut, Android dilengkapi dengan fitur perlindungan terhadap pencurian yang dapat mengunci perangkat saat dicuri. Meskipun pencuri bisa mencoba menghapus data ponsel sebelum menjualnya, Android sudah memiliki sistem perlindungan yang kuat terhadap reset pabrik yang tidak sah.

Fungsi Perlindungan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengguna bisa melakukan reset pabrik perangkat Android melalui beberapa cara. Namun, jika reset dilakukan lewat menu pemulihan (recovery) Android atau melalui layanan Find My Device milik Google, maka sistem akan mengaktifkan fitur yang disebut Factory Reset Protection (FRP).

Setelah perangkat dibuat reset, pengguna harus membuktikan kepemilikan dengan masuk ke akun Google yang sebelumnya terhubung ke perangkat, atau dengan memasukkan PIN, kata sandi, atau pola kunci layar yang sebelumnya digunakan. Jika proses verifikasi ini gagal, maka proses pengaturan awal tidak bisa diselesaikan dan perangkat menjadi tidak bisa dipakai.

FRP merupakan fitur keamanan yang dirancang untuk mencegah pencurian, karena membuat ponsel yang dicuri dan direset secara paksa menjadi tidak berguna bagi pencuri maupun pembeli. Namun, perlindungan ini bukan tanpa kelemahan. Selama bertahun-tahun, para pencuri menemukan berbagai celah untuk melewati perlindungan ini. Pencuri biasanya bersiasat dengan menghindari proses pengaturan awal, sehingga mereka bisa memakai ponsel tanpa harus memverifikasi akun Google atau kunci layar dari pemilik sebelumnya.

Dikutip dari Selendroid, di Android 15, Google memperkenalkan peningkatan FRP untuk mempersulit upaya pencurian. Misalnya, walaupun seseorang berhasil melewati proses pengaturan awal, sistem tetap melarang mereka menambahkan akun Google baru, membuat kunci layar baru, atau memasang aplikasi. Melewati wizard pengaturan atau mengaktifkan opsi OEM unlocking yang biasanya digunakan untuk membuka bootloader tidak akan lagi menonaktifkan FRP. Perlindungan ini tetap aktif dan pembatasannya terus berlaku sampai pemilik asli berhasil memverifikasi kepemilikan perangkat.

Meskipun Google tidak memberikan penjelasan detail, mereka menunjukkan tangkapan layar yang memperlihatkan pesan sistem yang meminta pengguna untuk melakukan reset ulang. Pesan tersebut menyatakan bahwa perangkat ini telah direset tetapi proses autentikasi saat pengaturan gagal. Untuk menggunakan perangkat ini, silakan reset ulang dan masukkan kunci layar sebelumnya atau kredensial akun Google yang lama. Pesan ini akan muncul setiap kali sistem mendeteksi bahwa proses pengaturan awal dilewati secara paksa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus