Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, lini masa media sosial sedang ramai membahas kekurangan dan kelebihan ChatGPT. Pasalnya, teknologi AI tersebut mampu memberikan informasi menggunakan bahasa natural layaknya manusia. Menariknya, ChatGPT datang bukan dalam bentuk aplikasi. Sehingga pengguna tidak perlu merasa terbebani karena kapasitas ruang penyimpanan di smartphone.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari laman Business Insider, kehadiran ChatGPT membuat Google waspada. Bukan hanya perkara persaingan chatbot terhadap mesin pencari (search engine). Namun seluruh teknologi yang diusung ChatGPT mewakili seluruh kecerdasan buatan pada Google. Apabila semakin merajalela, raksasa pencarian itu khawatir hal tersebut merusak adopsi AI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lantas, apa itu ChatGPT? Apakah benar-benar menjadi ancaman?
Apa itu ChatGPT?
Dikutip dari situs Forbes, ChatGPT adalah sistem chatbot berbasis AI (Artificial Intelligence) yang menerapkan NLP (Neuro Linguistic Programming) untuk menghasilkan percakapan. Bekerja dengan memakai algoritma reinforcement Learning with Human Feedback (RLHF) yang menampilkan jawaban dengan model bahasa alami.
ChatGPT diluncurkan pada 30 November 2022 lalu oleh OpenAI, perusahaan AI dan riset teknologi yang berpusat di San Fransisco, Amerika Serikat. Selain generator teks, perusahaan yang sama juga memproduksi Whisper, sistem pengenalan suara secara otomatis. Serta DALLE2, teknik AI yang memproses gambar dan seni visual.
ChatGPT dirancang untuk meniru dialog di dunia nyata. Bot dibekali kemampuan mengingat dan menjelaskan, menguraikan data, menolak premis, bahkan meminta maaf apabila melakukan kesalahan. Proses pengembangan ChatGPT diawali oleh keterlibatan pelatih AI manusia untuk berhadapan dengan miliaran kata, mulai dari blog sampai buku klasik.
Kelebihan ChatGPT
Setelah mengetahui apa itu ChatGPT, kini saatnya Anda memahami kelebihan ChatGPT yang digadang-gadang memudahkan aktivitas manusia berdasarkan pemaparan Forbes, diantaranya:
1. Dapat diterapkan pada berbagai aplikasi termasuk perangkat lunak belanja online (marketplace atau e-commerce).
2. Pengalaman belajar di dunia maya terasa lebih interaktif.
3. Menghasilkan respon seperti asisten virtual.
4. Menemukan topik, kata kunci, atau ide konten.
5. Kelebihan ChatGPT berikutnya ialah komunikasi personal seperti melalui email.
6. Entri blog atau pembaruan media sosial untuk konten pemasaran.
7. Menerjemahkan teks dalam berbagai bahasa.
8. Mampu membuat ringkasan dari teks panjang.
9. Mengirimkan jawaban otomatis untuk layanan customer service juga menjadi kelebihan ChatGPT.
Kekurangan ChatGPT
Meskipun diklaim sebagai teknologi AI kuat, ChatGPT juga mempunyai keterbatasan, antara lain:
1. Bukanlah mesin pencari, sehingga tidak dapat mencari informasi di internet.
2. Kemungkinan tidak bisa menyajikan informasi secara mendalam.
3. Kekurangan ChatGPT yang tak kalah bahaya ialah potensi bias jika data yang diinput juga bias dan dapat merugikan perusahaan konsumen.
Cara Pakai ChatGPT
- Buka browser kesayangan Anda, misalnya Google Chrome.
- Kunjungi portal https://chat.openai.com/.
- Lakukan registrasi dengan menekan tombol ‘Sign up’ apabila belum memiliki akun. Atau klik ‘Log in’ untuk masuk menggunakan email Gmail maupun Microsoft.
- Cara pakai ChatGPT selanjutnya ialah mengetikkan kalimat pertanyaan pada kolom.
- Tekan kirim dan chatbot ChatGPT akan memberikan tanggapan.
Perlu diketahui bahwa ChatGPT tidak selamanya dapat digunakan secara cuma-cuma alias gratis. Tahap uji coba hanya berlaku sejak pertama kali dirilis. Selang seminggu, tercatat ada sekitar 1 juta orang dari seluruh dunia yang telah menjajal kecanggihan chatbot tersebut.
MELYNDA DWI PUSPITA (BEAM START, FORBES)