Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Wina - Kelompok Tempo Media terpilih mewakili Indonesia dalam kompetisi hackathon antar media tingkat internasional yang diadakan oleh Global Editors Network (GEN) di Wina, Austria, yang dibuka 14 Juni 2016. Tempo terpilih setelah memenangkan hackathon tingkat media nasional yang diadakan GEN bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Google, dan Dewan Pers di Binus International University, Jakarta, 13-14 Mei 2016 lalu.
Adapun tema hackathon yang diadakan GEN untuk pertama kalinya di Indonesia itu adalah 'Mobile First News'. Meningkatnya penggunaan telepon seluler, membuat penduduk Indonesia makin terhubung satu sama lain. Pada hackathon itu, Tempo membuat prototipe yang bisa melakukan filter (penyaringan) dan meringkas artikel berita menjadi segmen video singkat. Prototipe ini diberi nama "Layar Berita" dan dibuat oleh William Rince (developer), Adam Firdaus (desainer) dan Wahyu Dhyatmika (editor).
Hackathon itu diikuti 13 media dari seluruh Indonesia, antara lain Kompas, Liputan6, RRI, Radio Suara Surabaya, dan Jakarta Post. Setiap tim diwakili oleh satu programmer, satu desainer dan satu reporter/editor. Acara ini adalah bagian dari rangkaian hackathon bertajuk 'Editors Lab' di seluruh dunia yang diadakan oleh Global Editors Network.
Dewan juri dalam kompetisi ini adalah Eva Danayanti (Direktur Eksekutif AJI Indonesia), Imam Wahyudi (Anggota Dewan Pers), Sarah Toporoff (GEN) dan Tom Law (Ethical Journalism Network). Selain Tempo, Dewan Juri memberikan penghargaan khusus pada The Jakarta Post untuk prototipe mereka: "Push Alert Button" yang merupakan aplikasi crowdsourcing untuk membantu melaporkan breaking news pada situasi darurat bencana.
Selain itu, Rappler Indonesia juga mendapat penghargaan serupa untuk aplikasi mereka yakni "Mood Map", sebuah aplikasi yang bisa mengukur sentimen pembaca ketika menerima sebuah berita. Tim hackathon dari CNN Indonesia mendapat penghargaan favorit dari hadirin untuk aplikasi mereka yang diberi nama 'Qala'.
Salahsatu juri, Tom Law dari Ethical Journalism Network (EJN) menegaskan, “Saya terkesan oleh tim Tempo karena mereka sangat jernih menentukan siapa audiens mereka, juga sangat tegas mengenai apa masalah yang mau mereka pecahkan, dan mereka bekerja keras untuk membuat sebuah aplikasi yang benar-benar berfungsi," katanya.
Tempo akan mewakili Indonesia melawan semua media pemenang dari 11 negara antara lain: Cina, Australia, Amerika Serikat, Italia, dan Finlandia. Puncak hackathon global yang kerap disebut sebagai "World Cup of Newsroom Innovation" ini sudah diadakan tiga kali. Tahun ini adalah seri keempat.
WAHYU DHYATMIKA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini