Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Telegram, sebagai salah satu aplikasi pesan singkat yang cukup banyak digunakan di Indonesia, kembali mengingatkan penggunanya tentang adanya fitur keamanan sehingga pengguna dapat melindungi data mereka. Telegram perlu mengingatkannya karena menganggap ancaman siber telah menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Telegram antara lain merujuk kepada pencurian data oleh Bjorka--yang sekaligus menunjukkan lemahnya perlindungan data yang ada. "Data pribadi memang menarik untuk dikumpulkan, baik keperluan iklan atau bahkan dijual, karena itu perlindungan data menjadi sesuatu yang membutuhkan upaya kolektif," bunyi keterangan yang dibagikan Telegram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memang sudah ada pengesahan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang akan segera diberlakukan, tapi setiap pengguna disarankan untuk berinisiatif pula melindungi datanya. Dan berikut adalah cara Telegram bekerja untuk melindungi data pengguna, serta tips untuk meningkatkan keamanan.
Telegram dan Enkripsi
Telegram menyimpan pesan dari obrolan cloud pengguna di server mereka sehingga pengguna dapat mengakses data dari perangkatnya kapan saja. Namun, untuk memastikan keamanan data pengguna, data ini terenskripsi sehingga teknisi lokal atau penyusup tidak dapat mengaksesnya.
Selain itu, fitur Secret Chats menggunakan enkripsi end-to-end sehingga hanya pengirim dan penerima yang dapat mengetahui isinya. Bahkan Telegram tidak memiliki akses ke isi pesan di Secret Chats tersebut.
Tidak Ada Pengumpulan Data yang tidak Diperlukan
Salah satu prinsip dasar Telegram dalam hal pengumpulan dan pemprosesan data adalah hanya menyimpan data yang diperlukan agar dapat berfungsi sebagai layanan pengiriman pesan yang aman. Selain nomor ponsel pengguna yang disembunyikan dari pengguna lain, Telegram tidak mengharuskan pengguna untuk memberikan nama asli, jenis kelamin, usia, atau preferensi pribadi.
Pengguna juga tidak perlu membagikan alamat email kepada Telegram, kecuali jika memilih untuk membagikan email untuk keperluan pemulihan kata sandi atau log in dengan email. Email pengguna tidak akan digunakan untuk hal lain selain tujuan tersebut.
Telegram menjanjikan tidak akan ada email pemasaran atau konten spam lainnya. Selain itu, pihak ketiga yang bekerja sama dengan Telegram untuk fitur tertentu, seperti konversi suara ke teks, tidak menggunakan data kamu untuk iklan atau keperluan lainnya.
Tidak Ada Iklan yang Dipersonalisasi
Prinsip privasi dasar lainnya yang dipegang oleh Telegram adalah tidak menggunakan data pengguna untuk menampilkan iklan yang sudah disesuaikan dengan dirimu (personalized ads). Tidak seperti platform sosial lainnya, Telegram tidak menggunakan data pengguna untuk penargetan iklan atau tujuan komersial lainnya.
Ada fitur tersendiri yang dapat digunakan pengiklan untuk mempromosikan pesan mereka di saluran publik (Telegram Ad Platform), tetapi pesan ini hanya ditampilkan berdasarkan topik saluran publik tersebut, sehingga tidak akan ada data pengguna yang dianalisis untuk menampilkan iklan.
Ilustrasi Telegram. Lifewire.com
Fitur bagi Pengguna untuk Meningkatkan Keamanan
Di Telegram, pengguna dapat memilih di antara berbagai fitur yang tersedia untuk mendapat tingkat keamanan yang inginkan. Selain Secret Chats, ada beberapa fitur yang dapat diaktifkan dan sesuaikan dengan keinginan pengguna:
Lock Chats: Pengguna dapat mengunci obrolan dengan mengatur kode sandi. Untuk melakukan hal ini, bisa menekan klik Settings – Privacy and Security – Passcode & Face ID – dan Turn Pascode On. Pengguna juga dapat mengaktifkan fitur ini kapan saja.
Self-Destruct Chats: Aktifkan fitur ini untuk menghancurkan pesan secara otomatis dalam jangka waktu tertentu
Auto-Delete Mode: Atur pesan dalam mode Auto-Delete sehingga riwayat obrolan kamu dapat dihapus secara berkala dan teratur.
Sembunyikan Nomor Teleponmu: Secara default, orang yang tidak memiliki nomor kontakmu pada ponselnya tidak dapat melihat nomor telepon kamu di Telegram. Akan tetapi, kamu juga dapat mengatur pengaturannya sehingga tidak ada orang yang dapat melihatnya.
Batasi Undangan untuk Masuk Grup: Melalui fitur ini, pengguna dapat mengatur siapa saja yang dapat mengundang kamu ke grup. Dengan cara ini, pengguna dapat terhindar dari undangan ke grup yang tidak diketahui
Aktifkan Protected Content di Grup dan Channel: Melalui fitur ini, pemilik Grup dan Channel dapat menyimpan konten mereka hanya untuk para anggota. Fitur ini dapat membatasi kamu untuk meneruskan pesan dari obrolan, mencegah tangkapan layar, dan membatasi kemampuan anggota Grup untuk download media dari pesan di Grup.
Beberapa pembaruan terbaru memungkinkan pengguna Telegram Premium untuk dapat mengontrol siapa yang mengirimi mereka pesan suara dan video, serta alur masuk yang lebih lancar bagi semua pengguna untuk memudahkan mereka yang suka log in dan sign out secara berkala sebagai tambahan keamanan.