Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mountain View - Kabar gembira bagi Anda yang kerap terganggu dengan kemunculan iklan dalam situs YouTube. Pasalnya, mulai Juni 15 Juni 2015, YouTube akan meniadakan iklan. Namun syaratnya, Anda harus menjadi pelanggan alias menikmati konten secara berbayar.
YouTube mengumumkan kebijakan ini melalui surat elektronik kepada para mitranya. Dalam surat itu disebutkan bahwa langganan diterapkan secara bulanan. Sayangnya, belum terungkap berapa tarif yang dikenakan bagi pelanggan.
“Lewat sistem ini, para kreator konten akan memperoleh pemasukan tambahan,” demikian petikan kalimat dalam surat itu, yang dilansir situs Tech Crunch, Kamis, 9 April 2015.
Isyarat adanya konsep berlangganan sudah muncul sejak Oktober 2014. Kala itu, Head of YouTube Susan Wijcicki dalam konferensi Code Mobile mengatakan tengah mempertimbangkan monetisasi YouTube dengan cara menghapus iklan.
Dengan demikian, YouTube menjalankan bisnis yang serupa dengan Netflix. Netflix menerapkan sistem berbayar bagi penonton yang ingin menikmati video tanpa gangguan iklan.
Adapun YouTube akan membayar 55 persen pemasukan dari layanan berlangganan kepada para pembuat konten. Jumlah ini sama dengan persentase pendapatan dari iklan.
Ini bukan pertama kalinya YouTube menerapkan sistem berbayar. Pada November 2014, situs tersebut meluncurkan Music Key yang terhubung dengan toko online Google Play. Layanan ini memungkinkan pengguna mengakses semua konten musik yang ada pada Google Play.
Ketika masih dalam versi Beta atau belum disempurnakan, tarif berlangganan Music Key per bulan sebesar US$ 7,99 atau Rp 103 ribu. Sedangkan kini tarif normalnya sebesar US$ 9,9 atau Rp 128 ribu.
TECH CRUNCH | SATWIKA MOVEMENTI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini