Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sedang asyik dia mengampelas bakal bodi gitar, telepon selulernya berdering. ”Apa pesanan saya sudah bisa diambil?” tanya suara di seberang. ”Belum,” jawabnya, ”tapi kalau ingin melihat, ke sini saja.” Selasa dua pekan lalu itu, dia lalu meminta asistennya menurunkan sebuah gitar listrik baru yang belum selesai dicat dari gantungan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo