Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Gunakan Sistem CBTC, LRT Jabodebek Bakal Beroperasi Tanpa Masinis

LRT Jabodebek bakal mengoperasikan 31 rangkaian, yang masing-masing terdiri dari 6 kereta.

13 Januari 2023 | 11.29 WIB

Seorang pekerja sedang berdiri di ujung jembatan yang akan menjadi titik pertemuan dengan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas (Serambi Temu Dukuh Atas). Foto: PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.
Perbesar
Seorang pekerja sedang berdiri di ujung jembatan yang akan menjadi titik pertemuan dengan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas (Serambi Temu Dukuh Atas). Foto: PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - LRT Jabodebek bakal dioperasikann menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC merupakan sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi. Sehingga, sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi, serta tanpa masinis.

“Meski tanpa masinis, tetap ada petugas yang disebut Train Attendant. Mereka bertugas memberikan pelayanan kepada pelanggan dan jika dibutuhkan untuk penanganan dalam kondisi darurat,” ujar Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo melalui keterangan tertulis, Kamis, 12 Januari 2023. 

Kuswardojo mengatakan, LRT Jabodebek bakal mengoperasikan 31 rangkaian. Setiap rangkaian terdiri dari 6 kereta. Dengan kapasitas tersebut. LRT Jabodetabek mampu mengangkut penumpang hingga 1.308 orang. 

Moda transportasi umum ini akan masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27. Nantinya LRT Jabodebek rata-rata akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA setiap hari. 

“Target  awal kami, ada pengguna jasa sebanyak 137.000 orang setiap hari. LRT ini nantinya  hadir setiap 4 menit di Stasiun Dukuh Atas - Cawang, setiap 8 menit di Stasiun Jati Mulya - Cawang, dan setiap 8 menit di Stasiun Harjamukti - Cawang,” ujar Kuswardojo.

Secara total, LRT Jabodebek melayani masyarakat dengan menghadirkan 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Stasiun-stasiun tersebut, Kuswardojo melanjutkan terintegrasi dengan moda transportasi lain, sehingga memudahkan mobilitas masyaraka. Selain itu stasiun LRT Jabodebek tersebar di lokasi yang strategis mulai dari kawasan perumahan, perbelanjaan, hingga kawasan bisnis sehingga memudahkan masyarakat dalam menggunakan LRT Jabodebek. 

“Untuk pelayanan, kami menerapkan sistem cashless menggunakan kartu uang elektronik transportasi yang sudah ada. Misalnya, KMT, kartu uang elektronik,  ataupun dompet digital atau e-wallet,” kata Kuswardojo. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah melakukan uji coba LRT Jabodebek tanpa masinis dengan rute Stasiun Harjamukti sampai Stasiun Taman Mini pada tanggal 26 Desember 2022. Saat itu, Jokowi menyampaikan bahwa LRT Jabodebek merupakan transportasi yang nyaman, cepat, tidak berisik, dan tanpa masinis. 

Adapun progress pembangunan LRT Jabodebek per tahun ini telah mencapai 88,38 persen. LRT ini ditargetkan mulai beroperasi pada Juli mendatang. “Saat ini KAI bersama pihak-pihak terkait terus mempersiapkan berbagai aspek agar LRT Jabodebek dapat beroperasi sesuai target yang direncanakan,” ujar Kuswardojo. 

Baca JugaPerpu Cipta Kerja Disebut untuk Genjot Investasi, Faisal Basri: Itu Investasinya Otot, Bukan Otak

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus