Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

300 Karyawan Indosat Kena PHK, Pakar Singgung Jumlah Komisaris yang Berjibun

Indosat mengklaim lebih dari 95 persen karyawan yang terkena dampak pemangkasan telah menerima tawaran itu.

26 September 2022 | 19.20 WIB

Gedung Kantor Pusat Indosat Ooredoo. Jl. Medan Merdeka Barat no.21, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Gedung Kantor Pusat Indosat Ooredoo. Jl. Medan Merdeka Barat no.21, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Information and Communication Technology atau ICT Institute Heru Sutadi menilai keputusan Indosat Ooredoo Hutchison memangkas lebih dari 300 karyawannya tak terlepas dari aksi perusahaan melakukan merger. Indosat resmi berkonsolidasi dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia pada 4 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Heru, opsi pemutusan hubungan kerja (PHK) memang sudah menjadi strategi manajemen saat aksi korporasi itu terjadi sebagai langkah efisiensi. “Seharusnya SDM dianggap sebagai aset, tapi pertimbangan duplikasi dan efisiensi tentu akan membuat manajemen berhitung langkah terbaik seperti apa,” tutur dia saat dihubungi pada Senin, 26 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perusahaan yang melakukan merger, kata Heru, lumrah mengalami kelebihan karyawan. Duplikasi SDM di bidang yang sama pun akan terjadi. Sehingga, mau tidak mau perusahaan mesti mengurangi karyawan.

“Namun, duplikasi kan tidak berarti semua bagian kemudian dikurangi. Sebab, bisa jadi karena pengguna dan jaringan secara perusahaan gabungan bertambah, maka semua SDM tetap bisa dipertahankan,” kata dia.

Heru pun menyoroti sikap perusahaan yang hanya memangkas level bawah hingga senior vice president. Selain pemangkasan karyawan, ia menyebut semestinya Indosat juga mengurangi jumlah komisaris perusahaan yang tambun.

“Setidaknya imbang antara dewan direksi dan dewan komisaris,” ujar dia. Per Januari 2022, Indosat tercatat memiliki 15 komisaris yang mencakup komisaris utama, deputi komisaris utama, komisaris independen, dan komisaris. Sedangkan jumlah direksi hanya lima. 

Heru melanjutkan, jika dilihat dari jajaran petingginya, ia menyatakan petinggi perusahaan operator telekomunikasi itu masih didominasi kalangan old school atau senior. Dia menyarankan agar struktur petinggi perusahaan dirombak. “Beri kesempatan pada orang muda berkualitas untuk masuk di jajaran manajemen,” ucap Heru.

Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison mengumumkan perusahaan telah menempuh langkah PHK pada Jumat, 23 September 2022. Lebih dari 95 persen dari karyawan yang terkena dampak telah menerima tawaran itu, sementara sebagian kecil sisanya masih mempertimbangkan tawaran itu.

Director & Chief of Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Irsyad Sahroni, menjelaskan langkah itu berjalan sesuai rencana dan diterima dengan baik oleh sebagian besar karyawan yang terkana dampak. “Prosesnya sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang ada dan telah dilakukan dengan pertimbangan matang, secara objektif dan fair,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Jumat, 23 September 2022.

Ada pun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah. Bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah, dan secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku. 

Perusahaan juga telah berkomunikasi secara langsung dan transparan dengan semua karyawan. Semua telah memahami perlunya meningkatkan kelincahan dan bertumbuh lebih cepat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar saat ini. 

“Oleh karena itu, inisiatif reorganisasi sangat penting untuk keberlan perusahaan ke depan,” tutur Irsyad.

PHK ini, kata dia, didasarkan pada strategi bisnis ke depan dan pertimbangan yang komprehensif. “Dan diharapkan dapat menjadi langkah strategis yang membawa Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling dipilih di Indonesia,” ucap dia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus