Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Information and Communication Technology atau ICT Institute Heru Sutadi menilai keputusan Indosat Ooredoo Hutchison memangkas lebih dari 300 karyawannya tak terlepas dari aksi perusahaan melakukan merger. Indosat resmi berkonsolidasi dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia pada 4 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Heru, opsi pemutusan hubungan kerja (PHK) memang sudah menjadi strategi manajemen saat aksi korporasi itu terjadi sebagai langkah efisiensi. “Seharusnya SDM dianggap sebagai aset, tapi pertimbangan duplikasi dan efisiensi tentu akan membuat manajemen berhitung langkah terbaik seperti apa,” tutur dia saat dihubungi pada Senin, 26 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perusahaan yang melakukan merger, kata Heru, lumrah mengalami kelebihan karyawan. Duplikasi SDM di bidang yang sama pun akan terjadi. Sehingga, mau tidak mau perusahaan mesti mengurangi karyawan.
“Namun, duplikasi kan tidak berarti semua bagian kemudian dikurangi. Sebab, bisa jadi karena pengguna dan jaringan secara perusahaan gabungan bertambah, maka semua SDM tetap bisa dipertahankan,” kata dia.
Heru pun menyoroti sikap perusahaan yang hanya memangkas level bawah hingga senior vice president. Selain pemangkasan karyawan, ia menyebut semestinya Indosat juga mengurangi jumlah komisaris perusahaan yang tambun.
“Setidaknya imbang antara dewan direksi dan dewan komisaris,” ujar dia. Per Januari 2022, Indosat tercatat memiliki 15 komisaris yang mencakup komisaris utama, deputi komisaris utama, komisaris independen, dan komisaris. Sedangkan jumlah direksi hanya lima.
Heru melanjutkan, jika dilihat dari jajaran petingginya, ia menyatakan petinggi perusahaan operator telekomunikasi itu masih didominasi kalangan old school atau senior. Dia menyarankan agar struktur petinggi perusahaan dirombak. “Beri kesempatan pada orang muda berkualitas untuk masuk di jajaran manajemen,” ucap Heru.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison mengumumkan perusahaan telah menempuh langkah PHK pada Jumat, 23 September 2022. Lebih dari 95 persen dari karyawan yang terkena dampak telah menerima tawaran itu, sementara sebagian kecil sisanya masih mempertimbangkan tawaran itu.
Director & Chief of Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Irsyad Sahroni, menjelaskan langkah itu berjalan sesuai rencana dan diterima dengan baik oleh sebagian besar karyawan yang terkana dampak. “Prosesnya sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang ada dan telah dilakukan dengan pertimbangan matang, secara objektif dan fair,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Jumat, 23 September 2022.
Ada pun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah. Bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah, dan secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Perusahaan juga telah berkomunikasi secara langsung dan transparan dengan semua karyawan. Semua telah memahami perlunya meningkatkan kelincahan dan bertumbuh lebih cepat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar saat ini.
“Oleh karena itu, inisiatif reorganisasi sangat penting untuk keberlan perusahaan ke depan,” tutur Irsyad.
PHK ini, kata dia, didasarkan pada strategi bisnis ke depan dan pertimbangan yang komprehensif. “Dan diharapkan dapat menjadi langkah strategis yang membawa Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling dipilih di Indonesia,” ucap dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.