Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Maraknya kasus penipuan dan kegagalan manajemen risiko di Indonesia menjadi peluang bagi Kroll, konsultan investigasi dan risiko, unjuk gigi. Dari hasil studi perusahaan global asal Amerika Serikat yang sudah melebarkan sayap ke lebih dari 140 negara ini, 8 dari 10 perusahaan di Indonesia sempat merugi karena kecurangan transaksi (fraud), baik dari orang dalam maupun pihak eksternal. Hal ini diakibatkan oleh sistem pengawasan dan tata kelola yang penuh celah, terutama di era digital.
Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dan mengatasi masalah klien di berbagai negara, Kroll menawarkan solusi untuk pengawalan keuangan perusahaan yang lebih baik. Berikut ini kutipan wawancara Tempo dengan Direktur Pelaksana dan Kepala Asia Tenggara Investigasi dan Intelijen Forensik Kroll, Reshmi Khurana, pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo