Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Simbiosis Bandara dan KEK Batam

Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim akan mendongkrak kinerja bisnis tiga KEK di sekitarnya. Masih dinilai sebagai bandara mahal.  

19 Juli 2022 | 00.00 WIB

Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. TEMPO/Ijar Karim
Perbesar
Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. TEMPO/Ijar Karim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

JAKARTA – Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, diperkirakan turut mendongkrak bisnis kawasan ekonomi khusus (KEK) di sekitarnya. Pelaksana tugas Sekretaris Dewan Nasional KEK, Elen Setiadi, mengatakan bandara yang kini dikelola oleh PT Bandara Internasional Batam (BIB) itu berpengaruh besar terhadap tiga kawasan bisnis, yakni KEK Batam Aero Technic, KEK Nongsa, dan KEK Galang Batang.

“Butuh kesiapan sarana serta prasarana udara, darat, dan laut untuk mengintegrasikan seluruh wilayah KEK,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.

Menurut Elen, bisnis perbaikan dan perawatan (maintenance, reparation, and overhaul/MRO) pesawat yang terpusat di KEK Aero Technic sudah masuk ke dalam ekosistem Bandara Hang Nadim. Artinya, bandara yang dikelola konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu menjadi pintu keluar-masuk pengiriman komponen pesawat. Pusat MRO tersebut dimiliki oleh Grup Lion Air. “Sentra MRO berdiri dengan pangsa pasar sendiri, tapi mereka didukung infrastruktur Hang Nadim,” katanya.

Pergerakan penumpang di Bandara Hang Nadim, yang ditargetkan mencapai 10 juta orang per tahun, pun menjadi potensi pengunjung bagi KEK Nongsa Digital Park. Infrastruktur di KEK yang terfokus untuk industri kreatif dan teknologi digital itu sedang dikembangkan bagi pelaku usaha. Dari catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, baru-baru ini KEK Nongsa menjadi lahan investasi senilai Rp 7 triliun oleh penyedia pusat data dari Hong Kong.

"Usaha pariwisata dan digital membutuhkan konektivitas untuk kelancaran pergerakan orang," tutur Elen, yang juga merupakan anggota Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kementerian Koordinator Perekonomian.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus