Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Beroperasi 4 Bulan, Tol Bakauheni Dilewati 9.000 Mobil per Hari

Angka lalu lintas hariandi Tol Bakauheni - Terbanggi Besar itu mencapai sekitar 50 persen dari target.

12 September 2019 | 14.31 WIB

Sejumlah kendaraan melintas di pintu Tol Bakauheni-Terbanggibesar pada H-6 Lebaran di Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Kamis 30 Mei 2019. Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di wilayah Lampung, khususnya ruas Bakauheni-Terbanggibesar sepanjang 143 kilometer menjadi jalur utama dalam mudik lebaran 2019. Tempo/Amston Probel
Perbesar
Sejumlah kendaraan melintas di pintu Tol Bakauheni-Terbanggibesar pada H-6 Lebaran di Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Kamis 30 Mei 2019. Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di wilayah Lampung, khususnya ruas Bakauheni-Terbanggibesar sepanjang 143 kilometer menjadi jalur utama dalam mudik lebaran 2019. Tempo/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandar Lampung — Kendati baru beroperasi 4 bulan sejak diresmikan pada Mei lalu, lalu lintas mobil pengguna jalan tol Bakauheni—Terbanggi Besar di Lampung kini stabil di kisaran 9.000 kendaraan per hari. Kepala Bagian Operasi Tol Bakauheni—Terbanggi Besar (Bakter) Hery Prasetyo menyatakan, angka lalu lintas harian itu mencapai sekitar 50 persen dari target.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 “Asumsi lalu lintas harian kami rencanakan di angka 19.000 kendaraan per hari. Saat ini masih di bawah 50 persen,” katanya saat berbincang dengan Tim Jelajah Infrastruktur Sumatera 2019 di kantornya, Kamis 12 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trafik harian ini turun dibandingkan dengan momen Lebaran 2019 yang sempat menyentuh angka 14.000 kendaraan per hari. Meski demikian, angka 9.000 per hari itu dinilai sudah cukup positif dan bertambah secara stabil. “Setelah Lebaran, trafik sekarang stabil di 9.000-an kendaraan," kata Hery.

Mayoritas atau sebesar 80 persen pengguna jalan tol Bakauheni - Terbanggi Besar adalah kendaraan golongan I dan sisanya merupakan golongan II, III, dan IV. Adapun tarif terjauh sebesar Rp109.000 sampai dengan Rp217.500 (bergantung pada golongan kendaraan), juga dinilai tidak mengurangi minat pengguna jalan tol.

“Paling banyak keluar masuk di gerbang tol ujung ke ujung karena mayoritas rute jarak jauh seperti truk antarkota. Untuk siang hari banyak yang exit di Natar karena masyarakat lokal yang mau ke bandara, sedangkan malam hari banyak yang exit di pintu tol Lematang khususnya truk-truk,” papar Hery.

BISNIS

 
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus