Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BI: Pertumbuhan Ekonomi 4,87 Persen Masih Cukup Tinggi bagi Investor

Bank Indonesia (BI) menyebut modal asing mulai masuk kembali melalui lelang surat berharga.

7 Mei 2025 | 15.34 WIB

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Erwin Gunawan Hutapea (kedua dari kiri) saat memberikan keterangan pers di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, 7 Mei 2025. Tempo/Anastasya Lavenia
Perbesar
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Erwin Gunawan Hutapea (kedua dari kiri) saat memberikan keterangan pers di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, 7 Mei 2025. Tempo/Anastasya Lavenia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87 persen masih cukup tinggi bagi investor. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, para pelaku pasar masih memiliki ketertarikan untuk menanam modal di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Erwin mengakui, sejak awal tahun Bank Indonesia mencatat adanya modal asing yang keluar dari Indonesia dalam jumlah besar, terutama dari pasar saham. “Tapi dalam beberapa kali lelang terakhir, kalau kita lihat pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), inflow sudah mulai terjadi,” kata Erwin kepada wartawan di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Erwin, adanya capital inflow melalui lelang surat berharga menunjukkan bahwa kepercayaan investor sudah mulai kembali. Dia pun mengatakan Bank Indonesia akan terus melakukan upaya untuk menjaga instrumen dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Terlebih, kata Erwin, proses repatriasi dividen masih akan berlangung pada bulan ini, ditambah dengan adanya siklus pembayaran ke luar negeri pada Juni mendatang. “Sehingga kami memastikan bahwa likuiditas cukup untuk memfasilitasi kebutuhan investor yang memang melakukan repatriasi dividen dan korporasi yang melakukan pembayaran ke luar negeri,” ucap Erwin.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87 persen pada kuartal I 2025. Angka ini menurun dari 5,11 persen pada periode yang sama tahun lalu. Investasi, yang berkontribusi 28.03 persen terhadap PDB, juga hanya tumbuh 2,12 persen. Angka ini lebih rendah dari investasi pada kuartal I 2024 sebesar 3,78 persen.

Sementara itu, Bank Indonesia mencatat ada Rp 61 triliun modal asing yang keluar dari Indonesia sepanjang Januari sampai April 2025. Jumlah itu berasal dari pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Sedangkan modal asing yang masuk berjumlah Rp 4,15 triliun.

 

Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus